Korban Reynhard Sinaga Berani Speak Up, Ceritakan Perasaannya Kala Itu

Kawula Muda, semoga enggak ada lagi kasus-kasus serupa, ya!

Foto keadaan Reynhard Sinaga ketika ditangkap pada tahun 2017 lalu. (Dok. GMP)
Thu, 07 Oct 2021

Kawula Muda, predator seksual, Reynhard Sinaga, kini kembali menyita perhatian publik. Greater Manchester Police atau Kepolisian Manchester baru saja mengunggah sebuah foto Reynhard yang babak belur ketika dirinya ditangkap pada tahun 2017 lalu.

Foto tersebut dirilis untuk sebuah film dokumenter berjudul "Catching a Predator" yang kemarin ditayangkan BBC pada Rabu (6/10/2021) pukul 15.00 WIB.

Pasalnya, wajah penuh lebam itu adalah hasil perlawanan salah seorang korban yang diketahui merupakan seorang atlet.

Reynhard sendiri merupakan pria asal Indonesia yang tinggal di Inggris sejak tahun 2007 lalu. Namun, ia diketahui mulai melakukan tindakan tidak terpuji itu pada 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.

Ia divonis hukuman penjara seumur hidup, lantaran telah terbukti membius dan memperkosa setidaknya 48 pria di apartemennya di Manchester, Inggris.

Pun pria itu diketahui mendokumentasi aksi bengisnya itu. Sementara itu, Reynhard juga dinyatakan bersalah atas 159 kasus perkosaan yang dilakukannya. 

Salah seorang korban memberanikan diri untuk speak up

Melansir asumsico, biasanya, Reynhard memulai aksinya pada saat dirinya menghadiri sebuah pesta yang digelar teman-temannya.

Ia pun membuntuti calon korban ketika mereka memisahkan diri dari teman-teman saat pesta masih berlangsung. Pun Reynhard diketahui kerap mengajak calon korban yang telah nyaman berinteraksi dengannya, untuk mampir ke apartemen Reynhard yang berlokasi di Princess Street.

Reynhard Sinaga. (Dok. GMP)

 

Untuk pertama kalinya, salah seorang korban berani menunjukkan identitasnya dan menjelaskan kronologi yang dialaminya. Korban tersebut bernama Daniel. Ia mengaku telah mengenal Reynhard sejak 2015 lalu dalam sebuah pesta ulang tahun temannya.

Ketika Daniel hendak pulang ke rumah, ia memutuskan untuk buang air kecil di sebuah gang. Setelah itu, ia mengaku tidak ingat apa-apa dan mendapati dirinya terbaring di atas sofa.

"Saya tidak ingat apa-apa setelah itu. Pagi hari, saya terbangun di sofa dalam keadaan berpakaian lengkap, cuma rasanya pusing. Mengerikan melihat diri saya tak berdaya saat itu, seperti dalam keadaan koma," kata Daniel.

Seorang detektif temukan Daniel untuk pecahkan kasus pemerkosaan yang dilakukan sang predator

Bukan hal yang aneh ketika mendengar salah seorang korban pemerkosaan tidak berani melapor ke polisi. Daniel pun mengaku perasaannya campur aduk ketika mengetahui kejadian itu menimpanya. Perasaan malu, takut, hingga menyalahkan diri sendiri dirasakan oleh Daniel.

Daniel berharap kesaksiannya bisa membantu para korban untuk berani speak up. 

"Memang bicara sebagai pria yang diperkosa pria adalah hal yang sangat sulit. Namun, saya lega karena tahu apa yang telah terjadi sebenarnya kepada saya, meski bukan lega seperti yang diharapkan," jelas Daniel.

Berita Lainnya