Ledakan Kasus Covid-19 di Bangkalan, Bagaimana Sikap Pemprov Jatim?

Kawula Muda, tetap patuhi prokes ya!

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (JawaPos)
Tue, 08 Jun 2021

Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, alami ledakan pasian positif Covid-19 dengan kasus sebanyak 1.779 per Minggu (6/6/2021). Kasus ini terdiri dari kasus aktif sebanyak 79, sembuh 1.520, dan meninggal 180.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa Pemprov Jatim bersama Pemkab Bangkalan telah merancang sejumlah langkah untuk menanggulangi kasus ini.

Langkah pertama adalah melakukan koordinasi intens sejak Kamis (3/6/2021) dengan Pemkab Bangkalan terkait penanganan pasien Covid-19. Pemprov telah melakukan percepatan rujukan pasien dari Bangkalan ke RS Dr Soetomo dan rumah sakit rujukan lainnya di Surabaya.

Pemprov Jatim juga sudah melakukan tracing dan testing secara ketat di tengah masyarakat serta mempersiapkan penambahan bed perawatan di RSUD Ratu Ebo Bangkalan agar dapat menambah angka hunian pasien. 

“Penanganan yang holistik harus dilakukan, terutama untuk tracing dan testing serta menurunkan BOR karena saat ini BOR di Kabupaten Bangkalan terus meningkat. Di RSUD Bangkalan bed-nya itu dari 90 tempat tidur, yang terpakai sudah 73 bed,” ujar Khofifah dikutip dari CNBC Indonesia.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga dikabarkan akan segera mengirim 32 unit High Flow Nasal Cannula (HFNC) ke RS di Bangkalan yang membutuhkan.

Mobil PCR test juga telah dikerahkan untuk memasifkan testing di beberapa titik yang menjadi cluster kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, seperti di kaki jembatan Suramadu.

Hal ini dilakukan dengan tujuan memutus rantai penularan Covid-19 yang lebih luas di tengah masyarakat. Terlebih daerah ini merupakan jembatan penghubung antara Surabaya dan Madura.

Per Minggu (6/6/2021), dari 2.401 swab antigen secara acak, didapati sebanyak 70 orang reaktif. Dari angka tersebut, sebanyak 17 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan langsung dirujuk ke RS Darurat Lapangan dan RS Haji Surabaya.

“Mobilitas antara Surabaya dan Madura di Jembatan Suramadu ini kan tinggi sekali, Pemprov Jatim bersama Pemkot Surabaya sepakat agar diterapkan screening swab antigen acak. Karena Surabaya ibu kota provinsi, sehingga potensi interaksi akan lebih tinggi dan kabupaten/kota lainnya. Maka kita mencegah adanya lonjakan yang lebih tinggi dengan swab antigen drive through ini,” ujar Khofifah.

Pemprov Jatim juga telah menyiapkan tempat transit bagi masyarakat dengan hasil tes reaktif Covid-19, yaitu di halaman BPWS.

Untuk mereka dengan hasil reaktif tetapi kondisi tanpa gejala atau gejala ringan sampai sedang akan dilakukan perawatan dan isolasi di RS Darurat Indrapura. Sementara itu, mereka dengan gejala berat akan dirujuk ke RS dr Soetomo atau rumah sakit rujukan terdekat lainnya.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya