Muncul Suara Misterius Panggilan "Sayang" di Rapat Komisi III DPR Bareng Kapolri

Pasca suara tersebut terdengar, suasana rapat diwarnai gelak tawa.

Rapat kerja Komisi III DPR dengan Kepolisian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Thu, 25 Aug 2022


Suara panggilan "sayang" terdengar di sela-sela rapat kerja antara Komisi III DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Suara perempuan misterius itu terdengar jelas melalui pengeras suara pada saat rapat berlangsung.

Kejadian tersebut berlangsung saat rapat memasuki sesi akhir pembacaan kesimpulan, yang mana Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman menyampaikan usulan.

"Pak Kapolri yang dalam pengarahannya kita ikuti juga ada strategi soal pekat (penyakit masyarakat). Maksud saya masukan di sini...," Ucap Habib.

"Sayang...," demikian terdengar suara mirip seorang perempuan dari ujung telepon.

Pasca suara tersebut terdengar, suasana rapat diwarnai gelak tawa. Belum diketahui asal suara tersebut. Namun, Habib mengaku suara tersebut bukan berasal dari ponselnya.

"Kita laporkan ke MKD ini, kita laporkan ke MKD," kelakar salah satu anggota.

Bocor Suara Wanita Panggil Sayang saat Rapat DPR dengan Kapolri. (YouTube/Kompas.com)

Melihat kondisi rapat yang sempat kurang kondusif, Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul kemudian menengahi. Bambang pun terlihat sedikit tersenyum karena kejadian tersebut.

"Sebentar, sebentar, tenang dulu. Ini interupsi yang bikin ketawa. Jadi mohon dimaafkan. Karena ini interupsi yang secara tiba-tiba, bikin hati berdebar-debar, kan," kata Bambang Pacul.

Berdasarkan informasi yang beredar, kabarnya suara tersebut memang bukan berasal dari mik Habiburokhman, melainkan dari salah satu anggota Komisi III DPR lainnya, yang miknya aktif ketika Habiburokhman berbicara.

Sementara itu, rapat antara Komisi III DPR dan Kapolri ini sendiri sedang membahas lanjutan penanganan kasus pembunuhan Brigadir J. DPR meminta reformasi internal di tubuh Polri pasca insiden tersebut. Mereka turut meminta klarifikasi soal isu konsorsium kerajaan Sambo.

Berita Lainnya