Nyatakan Menang Lawan Covid-19, Korut Cabut Aturan Wajib Masker

Hai Kawula Muda, warga Korut sudah tidak wajib masker.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (dw.com)
Sun, 14 Aug 2022

Media pemerintah Korea Utara KCNA melaporkan pencabutan mandat wajib masker dan aturan jarak sosial lainnya pada Sabtu (13/8/2022).

Pencabutan mandat ini diumumkan usai pemimpin Kim Jong-un menyatakan kemenangan atas Covid-19 beberapa hari lalu.

"[Pelonggaran pembatasan virus] karena layanan kesehatan masyarakat berhasil menangani virus dan seluruh wilayah bebas dari virus ganas dalam waktu dekat," demikian laporan resmi KCNA.

Pada Rabu pekan ini, Kim Jong-un memimpin pertemuan Covid sekaligus memerintahkan pencabutan tindakan anti-epidemi maksimumnya yang diberlakukan Mei 2022. Saat itu Kim mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) harus mempertahankan penghalang anti-epidemi yang kuat.

Karenanya, Korut tetap mengimbau bagi masyarakat yang mengalami gejala pernapasan untuk tetap memakai masker. Mereka juga meminta penduduk waspada terhadap hal-hal yang tak normal, yang tampaknya mengacu sebaran propaganda dari Korea Selatan.

Kim Jong Un berpose dengan latar belakang pemandangan di Korea Utara. (INSTAGRAM/KIM JONG UN)

 

"Di bawah peralihan ke sistem anti-epidemi 'normal' dari sistem 'tingkat atas', Korea Utara membatalkan kewajiban mengenakan masker dan aturan lain seperti batas waktu layanan fasilitas komersial dan umum di semua area kecuali wilayah perbatasan," lanjut laporan KCNA.

Sebagaimana diketahui, Korut menyalahkan wabah Covid-19-nya pada hal-hal asing di dekat perbatasan dengan Korea Selatan. Adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jing bahkan bersumpah akan membalas Korea Selatan karena menjadi sebab munculnya wabah.

Para pembelot dan aktivis Korut di Korea Selatan selama beberapa dekade telah melayangkan balon-balon yang membawa selebaran anti-Pyongyang ke Korut. Balon itu juga terkadang bersama dengan makanan, obat-obatan, uang, dan barang-barang lainnya.

Meski menyatakan telah menang melawan Covid-19, para ahli penyakit menular masih meragukan klaim kemajuan Korut dengan alasan tidak adanya data independen.

Pasalnya, deklarasi Korut tentang Covid-19 datang meskipun tidak ada program vaksin yang diketahui. Sebaliknya, dikatakan bahwa mereka bergantung pada penguncian, obat-obatan yang diproduksi di dalam negeri, dan apa yang disebut Kim sebagai 'sistem sosialis gaya Korea yang menguntungkan'.

Berita Lainnya