Paspor Jepang Lagi-lagi Dinobatkan sebagai yang Paling Sakti

Kawula Muda, Jepang memang beda!

Paspor dan uang Jepang. (FREEPIK.COM)
Wed, 23 Sep 2020

Umumnya, visa adalah hal yang diperlukan untuk masuk ke sebuah negara. Seorang pelancong harus sudah memiliki dokumen yang dikeluarkan oleh kedutaan atau konsulat negara tujuan.

Tetapi, segala kerepotan tersebut tidak berlaku bagi pemegang paspor Jepang.

Ya! Jangan heran, apalagi iri,  jika pemegang paspor Jepang seringkali dapat menyelesaikan prosedur imigrasi dengan lebih lancar daripada orang dari negara lain.

Beberapa negara memang ada yang memberikan pengecualian visa kepada negara tertentu, antara lain karena pemotongan birokrasi dianggap dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan, yang diharapkan membawa keuntungan ekonomi.

Tetapi, ada juga sisi negatifnya. Pengabaian persyaratan visa memudahkan orang yang tidak diinginkan, seperti para kriminal, bisa masuk.

Jadi, ketika menentukan apakah akan memberikan pengecualian kepada orang-orang dari negara tertentu, negara penerima mempertimbangkan sejumlah faktor, antara lain prevalensi kejahatan di negara tersebut, situasi ekonomi, hingga kedekatan hubungan diplomatik.

Sudah bisa ditebak, Jepang mendapat nilai bagus dalam semua kriteria tersebut.

Jepang. (FREEPIK.COM)

 

Tingkat kejahatan di negara tersebut rendah, sangat jarang orang Jepang yang datang untuk tujuan mengungsi. Negaranya juga stabil secara ekonomi maupun politik.

Selain itu, banyak negara melihat keuntungan dari hubungan bisnis dan investasi yang lebih dalam dengan Jepang.

Selain kebiasaan turis-turisnya yang berkantong tebal, faktor-faktor tadi berkontribusi pada persepsi bahwa orang Jepang "aman" untuk diterima sebagai tamu.

Sejak Oktober tahun lalu, pemegang paspor Jepang dapat mengunjungi lebih dari 190 negara tanpa visa!

Uniknya, orang-orang Jepang tampaknya justru tidak terlalu tertarik untuk mengambil keuntungan dari hal tersebut. Mereka menunjukkan minat yang relatif kecil untuk bepergian ke luar negeri.

Salah satu kota di Jepang. (FREEPIK.COM)

 

Dari sekitar 130 juta jumlah penduduknya, hanya 23 persen yang memegang paspor. Jumlah pelajar Jepang yang memilih bersekolah di luar negeri juga menurun, demikian pula jumlah orang yang bekerja untuk organisasi internasional.

Dikutip dari nikkei.asia.com, proporsi penduduk Jepang yang memiliki paspor paling rendah di antara negara-negara industri kelompok elite G7. Sebuah tanda bahwa bangsa Jepang, di era globalisasi, justru semakin kokoh berwawasan ke dalam.

Sebaliknya, Jepang hanya memiliki program pengabaian visa dengan beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, dan Korea Selatan. Warga negara seperti Cina, India, dan Filipina memerlukan visa untuk mengunjungi Jepang. 

Untuk warga Indonesia pemegang e-paspor bebas visa ke Jepang hanya berlaku untuk kunjungan wisata maksimal 15 hari. Untuk kebutuhan selain wisata dan waktu yang lebih lama, tetap harus mengurus visa terlebih dahulu.

Berita Lainnya