Pemerintah Malaysia Perketat Hukum: The 1975 Harusnya Ditangkap

Peraturan konser mancanegara di Malaysia juga diperketat, nih.

Pemerintah Malaysia akan usut The 1975 dan tidak akan mengundang band tersebut di negaranya (PEOPLE)
Tue, 25 Jul 2023


Malaysia saat ini dihebohkan oleh kontroversi dari band asal Inggris The 1975 yang tampil di salah satu festival musik Kuala Lumpur Good Vibes Festival. Kini, kepolisian Malaysia sedang mengusut kasus yang dibuat sang vokalis band, Matty Healy.

Sebelumnya, Matty Healy sempat mencium bassist Ross MacDonald di atas panggung, mengkritik aturan anti LGBT di Malaysia, merusak drone, meludah di atas panggung sampai membuat kerugian besar untuk negara tersebut terutama promotor sebagai penyelenggara karena harus membatalkan sisa hari festival yang harusnya terlaksana. 

Buntut dari aksi tersebut, kepolisian Malaysia kini tengah menyelidiki penyelenggara Good Vibes Festival selaku promotor yang mengundang The 1975.

"Polisi akan memanggil penyelenggara konser. Polisi KLIA akan menanganinya," kata Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan dalam sebuah pernyataan.

"Kasusnya sedang diselidiki berdasarkan pasal 509 dan 504 Undang-undang Pelanggaran Ringan," lanjutnya.

Menteri Malaysia Sebut Matty Healy Bisa Saja Ditangkap

Pemerintah Malaysia akan usut The 1975 dan tidak akan mengundang band tersebut di negaranya (ENTERTAINMENT WEEKLY) 

Menteri Kesenian, Industri Kreatif dan Turis Sarawak, Abdul Karim Rahman Hamzah menganggap tindakan Matty Healy bertolak belakang dengan undang-undang anti-LGBT Malaysia dan bisa ditangkap.

“Orang itu (Matty Healy) seharusnya tidak bersikap seperti itu dan membuat komentar yang tidak sopan tentang pemerintah kita, oleh karena itu, dia harus ditangkap dan dituntut atas kesalahannya," Abdul Karim melansir dari Malay Mail, Selasa (25/07/2023).

“Bagi saya, dia adalah orang yang bingung dan idiot. Saya tidak menentang komunitas LGBT, tetapi perilakunya di depan umum tidak sesuai dan bertentangan dengan hukum kami,” katanya.

Abdul Karim menegaskan bahwa siapapun tidak ada yang bisa untuk melanggar dan mengkritik undang-undang anti-LGBT di Malaysia.

"Tak akan ada kompromi untuk pihak mana pun yang menantang, meremehkan, dan melanggar hukum Malaysia," tambahnya.

Malaysia akan Perketat Aturan Musisi Mancanegara Konser di Negaranya

Abdul Karim menurutkan bahwa penyelenggara acara juga harus melakukan pemeriksaan latar belakang yang menyeluruh dan tepat pada artis internasional sebelum mengizinkan mereka tampil di Malaysia.

“Jangan pernah berpikir untuk tampil di Malaysia jika perilakumu seperti itu. Mereka harus dilarang datang ke sini,” tambah Abdul Karim.

Berimbas dengan aksi Matty Healy tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil kemudian mengatakan akan memperketat peraturan konser mancanegara di Malaysia.

Dalam laman In Indonesia, Fahmi Fadzil mengatakan apa yang dilakukan Matty dan kawan-kawan adalah hal yang tidak wajar.

Matty Healy sendiri sempat meminta maaf jika pahamnya soal LGBT sangat bersinggungan dengan peraturan di Malaysia di atas panggung.

Namun, pada akhirnya ia mengatakan jika peraturan yang ada di Malaysia itu membuatnya marah sampai membuatnya tidak mood untuk tampil di sana.

"Aku minta maaf jika itu menyinggungmu, dan kamu adalah orang yang religius. Tapi pemerintahmu adalah sekelompok orang payah. Saya tidak peduli lagi, jika kamu mendorong saya, saya akan mendorong kembali. Maaf saya sedang tidak dalam kondisi baik," ujar Matty Healy sebelum turun dari panggung Good Vibes Festival Malaysia, Jumat (21/7/2023).

Berita Lainnya