Perempuan Sri Lanka Terpaksa Berhubungan Seksual untuk Mendapat Makanan

demi bertahan hidup, mereka terpaksa melakukannya...

Ilustrasi perempuan Sri Lanka (THE FULLER PROJECT)
Fri, 22 Jul 2022


Miris, perempuan di Sri Lanka terpaksa melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan makanan demi bertahan hidup. 

Peristiwa tragis ini terjadi untuk dilakukan sebagai sistem barter obat serta makanan akibat krisis ekonomi yang melanda Sri Lanka. Hal ini mereka lakukan karena tidak memiliki keterampilan lain, sehingga memilih untuk bekerja di bidang prostitusi. 

Melansir dari berita lokal Sri Lanka, The Morning, perempuan yang menjajakan badannya menjadi pilihan karena kekhawatiran mereka akan kehilangan pendapat dari pekerjaan mereka yang lama. Sebagian besar perempuan ini dulunya bekerja di bidang industri tekstil. Menurut mereka, pekerjaan sampingan ini dirasa sebagai solusi terbaik di masa krisis Sri Lanka.

Salah satu pekerja mengatakan pendapatan mereka dahulu sekitar 28 ribu sampai 35 ribu rupee Sri Lanka atau sekitar 1,1 juta sampai 1,4 juta rupiah. Namun dengan melakukan pekerjaan tambahan prostitusi, mereka bisa mendapatkan lebih dari 15 ribu rupee Sri Lanka atau setara 624 ribu rupiah per harinya.

Semakin memburuknya perekonomian Sri Lanka membuat jumlah bidang prostitusi semakin meningkat. Bahkan menurut Stand Up Movement Lanka (SUML) memaparkan jika industri ini meningkat hingga 30 persen. Akibat keputusasaan untuk terus bertahan hidup, para perempuan di ibu kota Sri Lanka memilih menjadi pekerja seks untuk mendapat uang secara cepat. 

Bahkan menurut laporan, tidak jarang terjadi pemaksaan dalam berhubungan seksual. Banyak perempuan harus berhubungan seksual dengan pemilik toko obat, demi mendapatkan obat-obatan. Kemudian para perempuan ini juga dipaksa pemilik rumah prostitusi untuk berhubungan seksual dengan polisi agar mendapat perlindungan dari mereka. 

Berita Lainnya