Pesan Misterius dari Penjual Dawet di Tragedi Kanjuruhan Ternyata Eks Kader PSI?

Ada aja tingkah laku orang partai

Tangkapan layar video kader yang mengaku penjual dawet di Kanjuruhan (Twitter/aremaniaculture)
Thu, 13 Oct 2022


Pesan suara misterius dari seorang yang mengaku sebagai penjual dawet pasca terjadinya peristiwa Tragedi Kanjuruhan diduga merupakan aksi dari salah seorang anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Suprapti Fauzi. Hal ini diketahui setelah adanya unggahan dari @AremaniaCulture yang ramai di Twitter. 

Unggahan yang viral di Twitter itu berisikan video permintaan maaf dari pelaku aksi tersebut kepada salah seorang keluarga korban yang bernama Masnawi, dirigen Curva Nord Arema. 

“Saya mohon maaf, karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama Almarhum, ya. Demi Allah saya Lillahi Ta'ala meminta maaf kepada njenengan. Memohon dengan sangat tolong maafkan saya bila ada kata saya yang salah, ya, Mbak,” ujar Suprapti kepada keluarga korban.

Video tersebut mendapat banyak respons dari warga Twitter dengan lebih dari 14 ribu retweets dan 21 ribu likes. Salah satu warganet bahkan juga membagikan poster dari Suprapti memberikan ucapan selamat atas Harlah Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-94. Di dalam poster tersebut termuat nama dan jabatan dari Suprapti sebagai Wakil Ketua DPD PSI Kabupaten Malang.

Ilustrasi Suprapti Fauzi pengirim pesan suara misterius tragedy Kanjuruhan (Twitter/17Fackboy)

 

Ramainya kedua unggahan tersebut di Twitter kemudian menjadikan Ketua PSI Kabupaten Malang, Yosea Suryo Widodo merespons dan memberikan penjelasan terkait keterlibatan Suprapti dalam partai PSI. dilansir dari detikJatim, (12/10/2022) Suprapti bukan merupakan pengurus partai, melainkan hanya sebagai kader atau anggota. 

“Nah, untuk statusnya Bu Prapti itu bukan pengurus PSI Malang, tetapi relawan dari salah satu caleg tahun 2019. Jadi beliau ini relawan, otomatis menjadi anggota, tetapi bukan pengurus,” jelas Yosea.

Ketua DPD PSI Kota Malang, Achmad Faried juga memberikan penjelasan bahwa Suprapti merupakan relawan Surya Cakra pada Pemilu 2019. Suprapti diketahui mendapat rekomendasi sebagai pengurus partai.

“Benar memang si Prapti itu. Prapti itu dulu relawannya Surya Cakra pada saat Pemilu 2019. Terus karena kabupaten pengurusnya saat itu kosong, sempat direkomendasikan untuk jadi pengurus, tapi prosesnya sudah sejauh mana, sudah di-SK apa belum, saya tidak tahu,” jelas Faried kepada detikJatim pada Rabu, 12 Oktober 2022 kemarin. 

Faried juga menjelaskan bahwa Suprapti diketahui sudah tidak aktif di dalam partai sejak 2020 lalu. Dia pun menyayangkan poster yang viral tersebut karena terdapat logo PSI di dalamnya. Faried beranggapan bahwa penyebaran poster tersebut seakan berniat menjatuhkan nama baik PSI.

“Yang jelas dia tidak aktif mulai tahun 2020-an akhir itu sudah tidak aktif. Sekarang kenapa yang diviralkan kok foto yang ada logo PSI-nya dan itu pun juga foto di tahun 2020. Nah, ini membuat saya berpikir apakah ada kelompok tertentu yang ingin menjatuhkan nama PSI?” pungkas Faried.

Pesan suara yang dikirimkan oleh Suprapti kepada keluarga korban sendiri berisikan pesan yang menyalahkan suporter Arema, Aremania dalam tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Malang pada 1 Oktober 2022 lalu.

Berita Lainnya