Salat Tarawih dan Idul Fitri Diperbolehkan Berjemaah, Asalkan…

Hai Kawula Muda, taati terus prokes ya.

Ilustrasi orang sedang beribadah salat. (FREEPIK)
Tue, 06 Apr 2021

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengumumkan, masyarakat diperbolehkan menggelar salat tarawih secara berjemaah selama Ramadan 2021.

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (5/4/2021).

“Khusus untuk kegiatakan ibadah selama Ramadan yakni tarawih, pada dasarnya diperkenankan atau diperbolehkan,” kata Muhadjir.

Meski demikian, pemerintah menyatakan harus ada sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi. Ketentuan itu adalah sebagai berikut.

1. Pelaksanaan salat tarawih harus tetap dengan menjaga protokol kesehatan secara ketat.

2. Salat tarawih boleh dilakukan berjemaah di luar rumah, tetapi jemaah hanya terbatas pada komunitasnya atau lingkungan komunitasnya. Dengan begitu, jemaah dari luar lingkup komunitas tidak diperbolehkan mengikuti tarawih di komunitas itu.

3. Pemerintah meminta agar dalam melaksanakan shalat tarawih berjemaah ini diupayakan dibuat sesederhana mungkin.

Ilustrasi orang sedang salat. (FREEPIK)

 

Prokes harus benar-benar ditaati

Selain salat tarawih, Menko PMK Muhadjri Effendy juga memastikan ibadah salat Idul Fitri 1442 Hijriah boleh dilaksanakan secara berjemaah pada lebaran tahun ini.

“Untuk salat Idul Fitri sama pada dasarnya diperkenankan. Diizinkan untuk melaksanakan salat di luar rumah. Tetapi jemaahnya harus bersifat komunitas, yakni dikenal satu sama lain,” ujar Muhadjir.

Selain itu, salat Idul Fitri berjemaah juga harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Muhadjir mengingatkan agar potensi terjadi kerumunan orang saat berangkat menuju lokasi salat berjemaah serta saat pulang ibadah sebisa mungkin dihindari.

“(Masyarakat) supaya menjaga agar tak terjadi kerumunan atau konsentrasi orang. Terutama pada saat akan datang menuju lokasi salat berjamaah, baik di lapangan atau di masjid maupun saat bubar salat berjamaah,” kata Muhadjir.

“Hindari betul adanya kerumunan yang terlalu besar sehingga semuanya bisa berjalan lancar dan baik,” ujar Muhadjir lagi.

Ilustrasi pernak-pernik Islam. (FREEPIK)

  

Berita Lainnya