Sejarah di Balik Grup Komedi Sersan Prambors

Kawula Muda, sudah tahu sejarah dibalik grup komedi Sersan Prambors?

Instagram/shantysys
Fri, 05 Mar 2021

Sersan Prambors merupakan grup komedi yang menjadi bagian dari sejarah panggung hiburan di Tanah Air sejak 1980-an. Grup ini beranggotakan 5 jawara lawak mahasiswa pada eranya. 

Kelima nama tersebut adalah Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns. Soerio Soebagio alias Sys NS, Mukhlis Gumilang, Krisna Purwana, Ferrasta Soebardi atau Pepeng, serta Nana Krip.

Sepeninggal Pepeng pada 2015, Sys NS pada 2018, dan Nana Krip pada 2019, grup komedi yang mulai dikenal melalui siaran radio ini kini hanya menyisakan dua personel, yaitu Mukhlis dan Krisna.

Sebelum tergabung ke dalam Sersan Prambors, Pepeng, Krisna dan Nana Krip sudah terlebih dahulu eksis dalam sebuah grup lawak mahasiswa bernama GM Selo (Gerak Musik Seloroh) di akhir dekade 1970-an.

Di dalam buku Di Balik Jari-Jari (2016) suntingan Tiangka Adiati yang berisi kumpulan testimoni para sahabat untuk Pepeng, Nana Krip bercerita mengenai sejarah terbentuknya GM Selo.

Nana Krip bercerita bahwa ia pertama kali bertemu dengan Pepeng dan Krisna pada 1978 saat bersaing mengikuti lomba lawak mahasiswa yang diadakan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Pada perlombaan tersebut, Pepeng berhasil keluar sebagai juara pertama, Krisna berada di peringkat kedua, Nana Krip di peringkat ketiga, dan Taufik di peringkat keempat.

Keempatnya lalu menjadi akrab dan sering berkumpul. Pada saat itulah timbul ide untuk membentuk grup lawak yang kemudian dikenal dengan nama GM Selo atau Gerak Musik Seloroh.

Nana Krip bercerita bahwa mereka sering manggung di kampus-kampus seperti Universitas Indonesia, dan bahkan dikontrak selama satu tahun oleh Pasar Seni.

Popularitas GM Selo semakin meningkat pada 1979 karena turut membintangi film Rojali dan Juleha yang disutradarai oleh Nya' Abbas Akup.

Pada film ini, mereka beradu akting dengan berbagai bintang film papan atas pada masa itu. GM Selo juga melebarkan sayapnya ke ranah industri kaset dengan mengisi album bertajuk “Canda Dalam Ronda” bersama musisi Iwan Fals pada 1979. 

Tidak hanya itu, satu tahun kemudian mereka turut andil dalam album “Yang Muda Yang Bercanda”. Album ini berisi rekaman live para pemenang lomba Musik dan Baca Humor yang diadakan oleh Lembaga Humor Indonesia (LHI).

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya