Sering Dianggap Remeh, Gerakan Media Lawan Covid-19 Kampanyekan “Hati-hati Makan Bersama”

Hai Kawula Muda, mulai sekarang lebih berhati-hati ya kalau makan bersama.

Kampanye Hati-hati Makan Bersama dari Gerakan Media Lawan Covid-19. (MEDIA LAWAN COVID-19)
Mon, 01 Feb 2021

Menyikapi masih tingginya kasus Covid-19 di Tanah Air, Gerakan Media Lawan Covid-19 meluncurkan kampanye bertajuk “Hati-hati Makan Bersama” pada Senin (1/2/2021).

Kampanye ini sekaligus dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona jenis baru yang sudah menyebar di setidaknya 70 negara agar tak masuk ke Indonesia.

Kampanye “Hati-hati Makan Bersama” dipublikasikan secara serentak di berbagai platform media, baik di jaringan televisi, radio, majalah, koran, media siber, maupun media sosial.

Diperkirakan sekitar 100 media nasional dan lokal kembali akan berpartisipasi dalam kampanye kali ini.

Inisiatif kalangan media

Dalam siaran pers, Senin (1/2/2021), pihak penggagas gerakan ini mengatakan bahwa aksi ini menindaklanjuti kampanye-kampanye dari #MediaLawanCovid19 yang telah dimulai sejak 24 Maret 2020 dengan mengusung sejumlah tema.

Beberapa gerakan yang sudah dikampanyekan antara lain Jaga Jarak, Jangan Lengah, Jangan Mudik, Aman Pakai Masker, dan Peduli Sekitar Kita.

Kampanye Hati-hati Makan Bersama di masa pandemi Covid-19. (MEDIA LAWAN COVID-19)

  

Kampanye “Hati-hati Makan Bersama” kali ini merupakan kerja sama #MediaLawanCovid19 dengan Gerakan Pakai Masker (GPM) yakni sebuah gerakan nirlaba yang diprakarsai para tokoh masyarakat, tokoh agama, jurnalis senior, tokoh perempuan, dan profesional yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

#MediaLawanCovid19 adalah sebuah inisiatif bersama kalangan media untuk menyebarkan berbagai konten edukatif secara masif dalam upaya memerangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Inisiatif ini pada awalnya diikuti oleh lebih dari 50 media nasional dan daerah dari berbagai platform, baik elektronik, cetak, siber, ataupun media sosial.

Bahaya “terabaikan” dari makan bersama

Tema “Hati-hati Makan Bersama” dipilih karena dianggap sangat penting untuk segera disosialisasikan secara masif, mengingat terus menanjaknya angka kasus Covid-19.

Kasus terpaparnya Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menjadi alarm bagi publik untuk mewaspadai kegiatan makan bersama sebagai celah penularan.

Dalam siaran pers Satgas Penanganan Covid-19 pada 23 Januari 2021, Doni meyakini dirinya terpapar saat makan bersama yang membuatnya melepas masker.

Peristiwa tersebut terjadi saat Doni selama sepekan memimpin langsung penanganan bencana di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan. Padahal selama 11 bulan sejak menangani pandemi, ia selalu melakukan protokol kesehatan secara ketat.

Epidemolog Universitas Indonesia yang juga Juru Bicara Nasional Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, telah ada penelitian terjadi saat mereka istirahat untuk makan dan terpaksa membuka masker.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, #MediaLawanCovid-19 merasa perlu untuk mengkampanyekan gerakan "Hati-hati Makan Bersama” dengan harapan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan.

Untuk itu, Media Lawan Covid-10 meminta agar masyarakat memastikan seluruh protokol kesehatan lebih ditaati saat makan bersama.

Prokes makan bersama tersebut meliputi:

  • Jumlah yang makan maksimal seperempat kapasitas ruang makan
  • Pilih ruang terbuka (sirkulasi udara lancar)
  • Jaga jarak (1,5 meter jika berseblahan dan 2 meter jika berhadapan)
  • Jangan berbicara (kenakan masker saat berbicara)
  • Batasi waktu makan (maksimal 30 menit).

Berita Lainnya