Hmmm.. menurut lo apa, Kawula Muda?
Umumnya, orang yang melakukan perselingkuhan berujung tidak akan dimaafkan oleh pasangannya. Biasanya, si pasangan akan pergi meninggalkan dia dan tidak mau bertemu kembali. Namun, enggak banyak juga yang memberikan kesempatan kedua alias memaafkannya, loh.
Seorang yang diselingkuhi akan memaafkan pasangannya dengan syarat tertentu. Ada studi menemukan, orang memberikan kesempatan lagi dalam perselingkuhan jika diberikan pemberian yang mahal.
Dilansir dari Dailystar, Kamis (03/11/2022), sebuah studi dari Yellow Octupus, penyedia hadiah eksklusif, menemukan bahwa hampir 50 persen responden mau memaafkan pasangan mereka yang selingkuh kalau diberikan barang-barang mewah dan mahal.
Sebanyak 20 persen dari responden menjawab akan mengabaikan perselingkuhan atau memberikan kesempatan pada pasangannya jika diberikan laptop baru.
Sementara itu, 33 persen lainnya akan tetap bersama sang kekasih jika dibelikan hp baru.
Disisi lain, barang-barang yang lain seperti boneka, lingerie, board-game dan sepatu bermerek justru jadi hadiah yang paling tidak disukai, Kawula Muda.
Barang seperti hp, laptop, dan liburan membuat pasangan yang diselingkuhi melihat ke arah tersebut. Bahkan, pelaku perselingkuhan ini mengaku menghabiskan 1.000 pound sterling atau hampir sekitar Rp 18 juta untuk menyelamatkan hubungan mereka.
Seperti yang dilansir dari The Asian Parent, Nadya Prasmesrani, M. Psi, Psikolog Keluarga dan Pernikahan dari Rumah Dandelion mengungkapkan, apapun bentuk dari perselingkuhan pasti akan ada trauma yang dirasa oleh korban.
Apalagi jika perselingkuhan terjadi di saat sudah menikah dan memikirkan timbangan-timbangan yang harus dipikirkan untuk berpisah.
Ada banyak alasan mengapa seseorang bisa memaafkan pasangannya yang selingkuh. Berdasarkan laman Grid, Psikolog senior, Shewta Singh, mengatakan pernikahan tidak hanya mengikat dua orang, tapi juga mendekatkan dua keluarga. Jika pasangan itu punya anak, maka jadi lebih rumit.
"Jadi pasangan mungkin mempertimbangkan untuk memaafkan pasangan yang selingkuh demi anak, atau karena mereka memang saling mencintai dan ingin mencoba hubungan lagi," terang Singh.
Sebenarnya gampang jika dipikirkan kalau hubungan korban dengan pasangan yang melakukan perselingkuhan untuk kembali hidup normal.
Namun seharusnya, korban mengevaluasi apakah mereka adalah seseorang yang dapat dimaafkan atau tidak.
"Saya tidak pikir pada dasarnya, Anda harus bertanya pada diri sendiri 'Apakah ini orang baik?'," tanya pelatih kencan, Monica Parikh dari School of Love NYC, melansir dari Elite Daily.
“Apakah mereka dapat dipercaya? Apakah mereka memiliki teman yang mendukung hubungan tersebut? Apakah Anda akan selalu mengintip dari balik bahu Anda, atau apakah Anda pikir ini adalah kesalahan dalam jangka waktu yang lama dalam suatu hubungan?"
"Saya pikir Anda harus mengambil sikap yang sangat dewasa tentang hubungan," katanya.
Tapi, kalau dia benar-benar adalah seorang penipu yang berulang kali melakukan kesalahan, lebih baik tinggalkan daripada dia terus selingkuh dengan skala yang besar.