Tak Punya HP dan Seragam, Siswi SD di Samarinda Diusir dari Sekolah

Untungnya, pihak sekolah sudah minta maaf, nih Kawula Muda

Ilustrasi siswa SD (REPUBLIKA)
Mon, 06 Jun 2022


Seorang siswi sekolah dasar (SD) berinisial MF (10) di Samarinda, Kalimantan Timur, diusir dari ruang kelas ketika ingin mengikuti ujian hanya karena siswa tersebut tidak punya handphone.

Adanya kasus ini, Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA), Rina Zainun angkat bicara. Katanya, persoalan tersebut sudah mendapat atensi dari Dinas Pendidikan Samarinda.

"Anak ini disuruh pulang sama gurunya dengan nada tidak enak, karena dia tidak ikut pembelajaran selama setahun. Penyebabnya tidak punya handphone dan seragam sekolah," jelasnya, melansir dari CNN Indonesia.

Peristiwa ini juga diikuti oleh teman-teman kelasnya yang turut melakukan perundungan kepada siswa yang tidak memiliki ponsel tersebut. Ia dilempar kertas dan juga buku.

MF kemudian ditemukan menangis di pinggir jalan oleh seorang sukarelawan, Kadir Jailani dan mengonfirmasi ke pihak sekolah.

TRC-PPA mendapatkan informasi bahwa anak tersebut merupakan anak piatu. Ibu MF sudah meninggal sejak dia berumur 3 tahun, dan sang ayah mendekam di penjara.

Berdasarkan informasi tersebut, MF tinggal bersama tantenya dari keluarga yang tidak mampu. Mereka tidak bisa membelikannya handphone untuk keperluan sekolah serta seragam sekolah.

Pihak sekolah meminta maaf

Kadisdik Samarinda, Asli Nuryadin, mengatakan pihaknya telah memanggil kepala sekolah dan guru yang melakukan pengusiran terhadap MF.

"Saya sudah mendengarkan cerita dari mereka. Kami juga introspeksi diri, dan kami meminta maaf," ujarnya dikutip dari CNNindonesia (06/06/2022).

Pihak mereka juga berjanji akan memfasilitasi MF agar dia bisa mengikuti proses belajar dengan baik. Mereka juga meminta agar para guru dapat menjaga perkataan serta emosi dengan murid-muridnya.

Berita Lainnya