Tampik Tudingan Bjorka, Luhut Akui Telah Vaksin Booster 5 Kali

Kalo lo udah disuntik berapa kali, Kawula Muda?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Kemenparekraf)
Fri, 14 Oct 2022


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akui telah mendapat suntikan vaksin booster sebanyak lima kali. Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat umum yang biasanya baru mendapat vaksin booster sebanyak satu hingga dua kali 

“Kalau kita lihat sekarang dengan penanganan COVID di Indonesia relatif termasuk baik seperti teman-teman semua sekarang pakai masker, booster segala macam. Saya malah sudah booster 5 kali,” tutur Luhut dalam acara Investor Daily Summit pada Rabu (12/10/2022) mengutip Detik. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (INSTAGRAM/LUHUT.PANDJAITAN)

Akan tetapi, jumlah berbeda disampaikan oleh juru bicara Kemenko Marves, Jodi Mahardi. Ia menegaskan Luhut sudah empat kali disuntikan vaksin, termasuk vaksin Nusantara. 

“Pak Luhut empat kali vaksin termasuk dengan vaksin Nusantara,” tutur Jodi pada Rabu (14/09/2022) mengutip Detik. 

Lebih lanjut, Jodi menjelaskan status aplikasi PeduliLindungi Luhut telah berwarna hijau. Artinya, ia tidak teridentifikasi Covid-19 dan telah disuntik vaksin lengkap. 

Tuduhan Bjorka

Ilustrasi Hacker (UNSPLASH)

  

Sebelumnya, hacker Bjorka menyebarkan data beberapa menteri maupun jejeran pejabat lainnya yang belum divaksin booster. Beberapa nama yang terlibat yakni Luhut Binsar Panjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kominfo Johnny G Plate, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani. 

Hal ini pun telah dipastikan sebagai berita hoaks oleh laman resmi Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) serta laman resmi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19. 

Terkait data yang diambil, epidemiolog Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia angkat bicara. Menurutnya, data yang bocor tersebut merupakan data lama yang belum diperbaharui statusnya. 

“Bocoran data tentang riwayat vaksinasi para pejabat menunjukkan data tersebut, lama yang belum terupdate,” tutur Pandu mengutip Detik. 

Efek Samping Terlalu Banyak Vaksin

Ilustrasi Vaksin Booster. (SDIProductions)

 

Pada April 2022 lalu, majalah Time merilis artikel yang membahas apakah boleh untuk mendapat suntikan booster kedua. Mengutip pembahasan yang dilakukan oleh Food and Drug Administration (FDA), mereka menemukan belum adanya data yang mencukupi untuk menyetujui suntikan booster kedua. 

Beberapa risiko yang dikhawatirkan muncul yakni peradangan jaringan jantung (terutama anak muda yang menerima vaksin Pfizer dan Moderna) hingga risiko pembekuan darah (penerima suntikan J&J).

Mengutip New York Times, vaksin yang telah ada saat ini dikatakan telah sangat aman. Namun, terdapat beberapa ‘ketidak untungan’ yang mungkin dirasakan oleh penerima dosis kedua booster. 

Misalnya saja kembali merasakan efek samping vaksin seperti sakit kepala, kelelahan, nyeri sendi, dan demam. Kemudian, penelitian Tim Dr. Papper juga menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan kekebalan yang signifikan bagi mereka yang disuntik dosis keempat. 

Kemudian, ada pula kekhawatiran bahwa vaksin yang dilakukan berulang kali malah membuat tubuh kurang responsif akan virus di masa depan. 

Walau belum diluncurkan untuk masyarakat umum, beberapa sosok pemerintahan memang mendapat kesempatan menerima suntikan booster terlebih dahulu. Selain itu, ada pula kelompok prioritas di masyarakat umum yang kini telah dapat menerima suntikan booster lebih. 

Hal ini dikarenakan mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi. Kemudian, bagi kelompok prioritas, biasanya mereka memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit serius apabila terinfeksi. Karena itu, akan lebih baik apabila tubuh mereka telah diproteksi lebih oleh vaksin Covid-19. 

Berita Lainnya