Tarif TransJakarta akan Disesuaikan Status Ekonomi dan Domisili KTP

Bye Rp 3500, nih? :(

Salah satu sarana transportasi publik di Jakarta, Transjakarta. (TWITTER/TRANSJAKARTA)
Wed, 27 Sep 2023


PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana akan mengubah tarif perjalanan dengan biaya yang disesuaikan dengan status ekonomi dan domisili KTP pengguna kendaraan umum di bawah TransJakarta. Sistem ini dinamakan dengan Account Based Ticketing (ABT).

Nantinya, tarif flat Rp 3500 untuk seluruh pengguna TransJakarta tak lagi berlaku sama dan akan berbeda di tiap pengguna. Tetapi sampai saat ini, tarif yang dikenakan TransJakarta masih sama, Kawula Muda, dan rencana tersebut belum akan dijalankan secara massal dalam waktu dekat.

Syafrin Liputo selaku Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih harus memastikan penyesuaian tarif berdasarkan status ekonomi dan KTP domisili ini dengan tepat. 

Sejauh ini, uji coba memang sudah dilaksanakan melalui aplikasi JakLingko yang bisa di-download melalui Playstore dan App Store, namun belum bisa diambil simpulan kapan sistem tersebut bisa diterapkan secara massal.

Tangkapan layar tampilan aplikasi JakLingko (JakLingko Indonesia)

 

“Kita sudah uji coba sejak bulan lalu ya. Kemudian pada tanggal 17 September kemarin ini sudah launching di Playstore. Sudah bisa di-update untuk aplikasi JakLingko,” ujar Syafrin dalam keterangan tertulis dilansir dari Kompas (26/9/2023).

Pengguna TransJakarta yang biasanya bertransaksi dengan kartu e-money juga akan dipermudah dengan QR Code di dalam aplikasi JakLingko sebagai alat transaksi dan dianggap bisa mempermudah mobilisasi.

“Jadi masyarakat yang nantinya akan melakukan perjalanan bisa dengan QR Code, kemudian bisa tap di stasiun, halte. QR-nya sudah ada di aplikasi sehingga bisa memudahkan masyarakat bermobilitas,” kata dia.

“Dengan ABT maka kartunya hilang saldonya tersimpan di aplikasi. Sehingga, ketika dia mau mengganti kartu, cukup memasukkan kembali di person lagi untuk kartunya, dan otomatis akan kembali saldonya. Jadi, tidak akan ada lagi yang kehilangan kartu dan hilang saldonya,” ucap Syafrin.

ABT merupakan integrasi sistem pembayaran pada transportasi umum di aplikasi JakLingko. Sistem ABT sendiri bisa digunakan untuk tiga moda transportasi umum di DKI Jakarta yaitu MRT, LRT dan Transjakarta, Kawula Muda.

Adanya ABT mempermudah pemerintah untuk mengoptimalkan subsidi transportasi umum dengan mekanisme subsidi langsung kepada pengguna yang tepat sasaran.

Subsidi yang tepat sasaran diharapkan dapat membuat keseluruhan biaya subsidi lebih efisien. Selain itu, kelebihan anggaran subsidi juga bisa dialihkan untuk pembangunan moda transportasi umum yang lebih baik dan layak. 

Kendati demikian, pengguna ABT harus memiliki smartphone guna pendaftaran melalui aplikasi terkait dan profiling dari pengguna yang terintegrasi dengan akun yang didaftarkan melalui ponsel masing-masing.

Berita Lainnya