Viral! Ratusan Burung Pipit Mati Mendadak di Cirebon

Hai Kawula Muda, apa ya penyebab ratusan burung pipit mati mendadak ini?

Ratusan burung pipit mati mendadak di Cirebon, Jawa Barat. (TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM ABOUT CIREBON)
Wed, 15 Sep 2021

Setelah pada Kamis (9/9/2021), ribuan burung pipit ditemukan mati mendadak di Gianyar, Bali, kejadian serupa juga terjadi di Cirebon, Jawa Barat.

Ratusan burung pipit ditemukan mati mendadak di dalam lingkungan Kantor Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/9/2021).

Berbeda seperti di Bali yang pernah mengalami hal serupa sebelumnya, di Cirebon fenomena ini baru kali pertama terjadi.

Protokol Pemerintah Kota Cirebon Prasojo Rahardjo Utomo menduga, kemungkinan ratusan burung mati karena perubahan iklim.

Burung-burung tersebut diduga tidak kuat dengan perubahan dari cuaca yang panas ke kondisi dingin dalam waktu singkat, karena kondisi Kota Cirebon selama dua hari tersebut hujan.

Petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, akhirnya turun tangan mengambil sampel bangkai burung pipit yang mati mendadak untuk diteliti (14/9/2021).

Ratusan burung pipit mati mendadak di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/9/2021). (INSTAGRAM/ABOUT CIREBON)

Dari bangkai burung tersebut akan diambil sampel air liurnya untuk diuji PCR dan sampelnya dikirim ke laboratorium di Bandung.

Pengambilan sampel dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian burung-burung tersebut. Selain itu, sebagai upaya memitigasi jika kejadian serupa terjadi lagi.

Untuk sementara dugaan awal kasus kematian ribuan burung pipit ini adalah karena faktor pergantian musim. Cuaca ekstrem membuat tubuh burung jatuh hingga mati.

Namun seperti di Bali karena kemungkinan memasuki musim tanam juga, diduga ada kemungkinan juga burung burung malang itu mati karena  makan tanaman yang mengandung pestisida.

Tidak tahan perubahan cuaca 

Burung pipit yang mati mendadak dikenal dengan sebutan Bondol. Mereka adalah burung pemakan padi dan biji-bijian. Burung ini juga disebut dengan nama lain seperti pipit bondol, piit bondol, emprit bondol dan lain-lain, mengikuti suara yang dihasilkannya.

Burung pemakan padi ini banyak jenisnya, antara lain burung pipit atau bondol jawa (Lonchura lecogastroides), bondol peking (Lonchura punctulata), bondol haji (Lonchura maja), manyar jambul (Ploceus manyar), manyar emas (Ploceus hypoxanthus), dan burung gereja erasia (Passer montanus)

Praktisi Konservasi Burung Indonesia Ria Saryanthi mengatakan, burung yang ditemukan mati adalah jenis Bondol atau Lonchura Punctulata atau pipit peking. Burung tersebut memiliki kemampuan yang rendah untuk menjaga atau melindungi tubuhnya dari perubahan suhu dan cuaca. 

Pada kasus burung pipit di Cirebon, Beberapa ekor burung di antaranya masih terpantau hidup namun tak bisa terbang karena terkena air hujan. Burung Pipit mati diduga setelah Cirebon memasuki musim hujan.

Kematian massal burung pipit tersebut bersamaan dengan guyuran hujan deras di daerah Cirebon. Namun belum diketahui secara pasti penyebab kematian massal burung pipit tersebut.

Berita Lainnya