Virus Corona Dapat Menular Lewat Makanan?

Hai Kawula Muda, selalu menjalani protokol kesehatan adalah kunci agar terhindar dari paparan Covid-19.

Ilustrasi orang sedang memegang burger. (FREEPIK)
Tue, 15 Sep 2020

Setelah beberapa waktu lalu ramai pemberitaan tentang penularan virus corona melalui udara, belakangan timbul berita tentang penularan melalui makanan.

Untuk penularan melalui udara, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa virus corona dapat menular melalui aerosol atau benda padat maupun tetesan air yang melayang di udara. Sementara itu, untuk penyebaran melalui makanan, sejumlah pakar meragukannya.

The International Commission on Microbiological Specifications for Foods (ICMSF) mengungkapkan bahwa terlalu sedikit bukti yang memperlihatkan bahwa SARS-CoV-2 dapat mengontaminasi makanan atau kemasan.

Temuan mereka selaras dengan laporan sebelumnya dari Food and Drug Administration (FDA) yang menyebutkan bahwa tak ada risiko nyata orang bisa terinfeksi virus corona, yang menjadi penyebab Covid-19, dari makanan atau kemasannya.

“Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa makanan, kemasan makanan, atau cara penanganan makanan menjadi sumber atau jalur penularan Covid-19,” tulis ICMSF dalam sebuah pernyataan yang dilansir CNN.

Ilustrasi aneka bahan pangan di kertas belanja. (FREEPIK)

 

ICMSF mengajak masyarakat untuk tetap tenang. Mereka mengatakan, tak ada makanan yang harus dianggap berisiko dapat menularkan Covid-19.

“Meski kemungkinan orang bisa makan sesuatu yang terkontaminasi virus itu ada, kami tak pernah melihat kasus seperti ini,” kata ICMSF.

Kendati demikian, masyarakat tetap diajak untuk menekankan praktik kebersihan makanan dengan baik.

Kekhawatiran ini ada sejak Maret 2020

Ternyata, kekhawatiran atas penularan Covid-19 melalui makanan dimulai pada Maret 2020.

Sebuah penelitian yang diterbitkan New England Journal of Medicine menemukan virus SARS-CoV-2 dapat terdeteksi pada sejumlah jenis permukaan dalam beberapa lama.

Dalam sebuah laporan, Jamie Lloyd-Smith, seorang ilmuwan yang mempelajari berapa lama virus corona penyebab COvid-19 dapat bertahan di permukaan, mengungkapkan hasil penelitiannya.

Dalam kondisi tertentu di laboratorium, SARS-CoV-2 dapat dideteksi hingga tiga jam di dalam aerosol, hingga empat jam pada tembaga, hingga 24 jam pada karton, dan hingga tiga hari pada plastik serta baja tahan karat.

Namun, penelitian tersebut tidak memperhitungkan faktor-fakor lain yang dapat membantu menonaktifkan virus, seperti sinar matahari dan cairan disinfektan.

Kebanyakan ahli sepakat bahwa pola hidup bersih tetap menjadi yang terpenting dalam mencegah Covid-19. Karenanya, tetap taati protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun berada.

Terapkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Berita Lainnya