Virus Hendra Berpotensi Menjadi Next Pandemi, Mari Kita Cegah Bersama!

Hai Kawula Muda, waspada next pandemi ya.

Ilustrasi virus hendra. (FREEPIK)
Tue, 31 May 2022


Tampaknya masyarakat masih belum bisa melepas kewaspadaan terhadap pandemi. Setelah pandemi Covid-19 hampir mereda, muncul potensi baru pandemi yang kemungkinan lebih berbahaya dari Covid-19.

Virus Hendra (HeV) pertama kali ditemukan pada 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia.

Virus ini terdeteksi terkandung dalam urine kelelawar berkepala hitam dan abu-abu yang menyebar di Australia, wilayah federal New South Wales hingga Queensland yang kemudian menginfeksi kuda yang terpapar oleh kotoran dari kelelawar tersebut.

Para peneliti di Griffith University Australia menyebut bahwa varian dari virus tersebut bisa menular ke manusia.

“Hasil studi kami dengan meneliti spesies kelelawar tertentu mengungkapkan bagaimana varian virus Hendra menular ke kuda dan manusia,” kata pemimpin penelitian Alison Peel dari Pusat Kesehatan dan Keamanan Pangan, dikutip dari situs resmi Griffith University awal pekan ini.

Apakah virus Hendra mematikan?

Menurut epidemiolog, 7 dari 10 orang manusia yang terinfeksi virus Hendra bisa meninggal dunia. Dicky Budiman, Epidemiolog dari Griffith University Australia mengungkapkan bahwa virus Hendra sebenarnya sudah lama ditemukan. Virus ini merupakan penyakit endemik yang hanya ditemukan di sejumlah wilayah.

Ilustrasi virus hendra. (FREEPIK)

  

Sejak dilaporkan pada tahun 1994, virus Hendra tercatat memiliki angka kematian di atas 50 persen, baik pada hewan maupun manusia. Adapun "korban" terpapar paling banyak dilaporkan pada hewan kuda.

Kuda yang terinfeksi akibat terpapar kotoran dari kelelawar pemakan buah umumnya mengalami kondisi fatal, dengan sekitar 80 persen dari total kasus tak tertolong. Ancaman serupa juga mengintai manusia.

"Pada manusia pun 70 persen kalau terpapar ya mematikan, 7 dari 10 orang manusia yang terkena virus Hendra ini meninggal," ujarnya, sebagaimana dikutip oleh detikHealth.  

Gejala virus Hendra

Gejala virus Hendra muncul pada 5 hingga 21 hari setelah kontak erat dengan hewan yang terinfeksi. Gejalanya meliputi:

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan

Dan bila infeksi tersebut semakin parah, gejalanya akan menjadi seperti berikut:

  • Meningitis atau ensefalitis (radang otak)
  • Kejang-kejang
  • Koma

Cara penularan

Penularan virus Hendra terjadi apabila seseorang memiliki kontak erat dengan kuda, seperti:

  • Melalui paparan cairan (termasuk droplet) tubuh kuda yang terinfeksi
  • Melakukan otopsi kuda tanpa alat pelindung yang memadai.

Pencegahan penularan 

Dikutip dari NSW Health, virus Hendra dapat dicegah penularannya dengan cara berikut ini.

  • Terapkan kebersihan pada kandang kuda, dan jika bertemu kuda pastikan dalam keadaan bersih.
  • Jangan mencium moncong kuda (terutama saat kuda tersebut sakit).
  • Tutupi luka atau lecet pada kulit sebelum memegang kuda.
  • Jika terkena cairan atau kotoran kuda, bilas dengan air dan sabun sesegera mungkin termasuk setelah memegang kuda.
  • Jika kuda sakit, rawatlah dengan sedikit orang untuk menghindari penyebaran virus.
  • Memakai alat pelindung diri guna menghindari kontaminasi dari cairan tubuh kuda, termasuk petugas kesehatan saat merawat pasien yang dicurigai terinfeksi virus Hendra.

Berita Lainnya