Waspada Hepatitis Misterius! Telah Menyebar di 11 Negara, Sudah 3 Anak Indonesia Meninggal

Hai Kawula Muda, waspadai kemunculan pandemi baru.

Ilustrasi anak sakit perut. (FREEPIK)
Tue, 03 May 2022

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tengah mewaspadai bahaya hepatitis akut yang menyerang anak-anak setelah dua pekan terakhir Badan Kesehatan Duniaa (WHO) menyatakannya sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Virus ini pertama kali ditemukan di Inggris pada 15 April 2022, dan kini sudah menyebar di 11 negara yang meliputi Eropa, Amerika dan Asia, termasuk di antaranya Singapura dan Indonesia.

Di Indonesia, telah tiga pasien anak meninggal dengan dugaan penyakit tersebut. Pasien-pasien tersebut sebelumnya di rawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta.

Mereka meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga akhir April 2022.

Gejala penyakit

Meskipun belum diketahui apa penyebab dari penyakit tersebut, tetapi bila anak-anak memiliki gejala seperti mual, muntah, diare berat, demam, kuning, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang dan penurunan kesadaran segera periksakan anak ke fasilitas layanan yang tersedia.

Menurut laporan WHO kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun.

Ilustrasi anak sakit. (FREEPIK)

 

Tindakan pencegahan

Sebagai langkah pencegahan, Kemenkes RI mengungkapkan sejumlah tahap yang wajib dilakukan.

1. Pastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih

2. Tidak memakai alat makan bersamaan

3. Mencuci tangan

4. Menghindari kontak dengan orang sakit.



Penyebab yang masih misterius

Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa para ahli sedang menyelidiki penyakit ini.

Sebagian ditemukan Adenovirus 41, sebagian ditemukan SARS-CoV2 (virus Corona), sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain.

Zubairi juga menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada tes yang dapat memastikan Hepatitis misterius ini. Yang jelas, ada syarat bahwa pasien harus negatif terhadap Hepatitis A, B, C, D, E, dan kadar enzim transaminase lebih dari 500 unit per liter.

Berita Lainnya