Sara Gamal, Wasit Berhijab Pertama yang Pimpin Pertandingan Basket di Olimpiade Tokyo

Kawula Muda, keren banget nih perempuan muslim satu ini menjadi yang pertama

Sara Gamal, wasit berhijab pertama yang memimpin pertandingan basket di Olimpiade. (Dok. BBC)
Thu, 22 Jul 2021

Kawula Muda, bagaimana rasanya jika kamu merupakan wanita berhijab pertama yang memimpin pertandingan cabang olahraga bola basket di Olimpiade? Pastinya deg-degan, ya.

Itulah yang kurang lebih dirasakan oleh Sara Gamal, perempuan muslim yang juga menjadi wanita Arab-Afrika pertama yang menjajah pertandingan basket 3x3 di Olimpiade.

Basket 3x3 ini sendiri merupakan salah satu disiplin baru yang akan memulai debutnya di Olimpiade Tokyo 2020. Pertandingan ini telah dianggap sebagai olahraga tim yang sudah banyak digunakan di seluruh dunia.

Mulai dari permainan di taman atau area rekreasi, basket 3x3 ini pun telah berkembang setidaknya di 182 negara di dunia.

Sempat khawatir dengan Olimpiade Tokyo yang terancam batal akibat pandemi, Sara mengaku kepada BBC bahwa ini merupakan mimpi yang telah ia inginkan sejak dahulu.


Sara Gamal. (Dok. BBC)

 

Adanya pencapaian yang besar menandakan hadirnya beban ekspektasi

Wanita asal Mesir yang rupanya merupakan lulusan teknik sipil dan mantan pemain basket itu mengatakan bahwa keluarganya pun sangat bangga pada dirinya. Itulah yang membuat Sara terus terpacu dengan berkat yang telah ia peroleh.

"Ini merupakan tanggung jawab besar ketika kamu tak hanya mewakilkan diri kamu sendiri, melainkan dunia Afrika dan Arab. Ini tidak mudah, tetapi aku ingin menjadi perwakilan yang baik untuk mereka, jadi aku akan memberikan yang terbaik," ungkap Sara.

Semua berkat hanya dari Allah

Setiap kali Sara mendapatkan sebuah pencapaian dan ia menganggapnya itu adalah pencapaian terbesar, rupanya Allah telah mengaruniakan kesempatan yang lebih besar untuk dirinya, yang tentunya lebih besar dari sebelumnya.

Kesempatan yang diraih Sara sebelumnya adalah menjadi wasit final Piala Mesir untuk pria dan di Liga Bola Basket Afrika untuk Pria. "Itu adalah langkah besar bagi saya, dan semua wasit wanita lainnya di Mesir, karena ini adalah pertama kalinya seorang wasit wanita memimpin final pria di negara ini."

Dengan kesempatan-kesempatan itu, Sara pun tak pernah lupa daratan. Menurutnya, agama menjadi salah satu alasannya.

Setiap kali ia ingin memulai pertandingan, Sara mengaku selalu berdoa dan memohon kepada Allah, "Allah, mohon bantu permainan ini menjadi pertandingan yang hebat." 

Sara Gamal. (Dok. AFP)

 

Tak semua wasit wanita muda mendapatkan kesempatan yang sama

Sara mengatakan bahwa dirinya wasit wanita muda di negara asalnya sering mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kesempatan dalam sebuah turnamen besar maupun melakukan perjalanan ke seluruh dunia.

"Aku pun mengatakan kepada mereka bahwa mereka bisa melakukan yang lebih baik dari aku. Kamu bisa mendapatkan pencapaian apapun di manapun yang kamu mau. Kamu memiliki kemampuan untuk melakukan itu," terang Sara.

Dengan pemikiran yang dilontarkan teman-temannya itu, ia mengaku senang karena wanita-wanita tersebut telah memikirkan masa depannya dan mereka sadar bahwa jika mereka bekerja keras, mereka juga akan memperoleh mimpi itu.

Sara pun menutup pembicaraan dengan sebuah kutipan yang sangat layak untuk jadi motivasi, "Fokuslah ntuk menjadi yang terbaik dan buatlah cita-cita setinggi-tingginya, maka kamu pun akan mencapai hal tertinggi. Aku percaya bahwa kami para wanita memiliki kekuatan magis. Kami sangat, sangat kuat."

Gokil banget, ya, Kawula Muda pencapaian Sara Gamal ini.

Berita Lainnya