Tragedi Kanjuruhan Dewasakan Suporter, Suporter PSIM, PSS, dan Persis Sepakat Damai

semoga damai selalu ya

Suporter PSIM, PSS, dan Persis sepakat damai (Instagram/prideofpss_)
Wed, 05 Oct 2022


Ratusan nyawa manusia melayang pada tragedi Kanjuruhan, beberapa orang tua terpaksa harus kehilangan anaknya saat menonton sebuah pertandingan sepak bola.

Tragedi tersebut kemudian menjadi perhatian dunia, tragedi Kanjuruhan, yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam telah menewaskan setidaknya lebih dari 125 orang tak bersalah.

Insiden yang terjadi setelah duel derby Jawa Timur antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang memakan ratusan korban jiwa tersebut telah menyita perhatian semua orang, bahkan menjadi perhatian dunia.

Kendati kematian korban banyak terjadi lantaran terdesak dan kehabisan oksigen setelah dilempari gas air mata, banyak elemen suporter sepak bola di Indonesia yang kemudian menjadikan tragedi ini sebagai momen untuk berbenah.

Belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial, di mana tiga suporter besar tersebut, seperti PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, dan Persis Solo sepakat untuk berdamai demi menghindari pertumpahan darah dan korban jiwa.

Suporter PSIM, PSS dan Persis memiliki riwayat rivalitas yang cukup kental. Ketiga klub ini kerap kali memantik tensi yang cukup tinggi setiap bertemu, tak jarang bentrokan antar suporter terjadi saat salah duanya bertemu.

Momen perdamaian ini bermula saat suporter PSIM dan suporter PSS mengadakan aksi solidaritas dan doa bersama yang diadakan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (4/10/2022).

Tragedi Kanjuruhan (Reuters/Aditya Irawan)

Ribuan suporter dari berbagai klub se-Pulau Jawa itu berkumpul di halaman parkir Stadion Mandala Krida. Suporter-suporter klub di Pulau Jawa seperti Brajamusti dan The Maident (PSIM Yogyakarta, Pasoepati, Ultras, dan GK Samber Nyawa (Persis Solo), Bonek (Persebaya), The Jakmania (Persija Jakarta), Bobotoh dan Viking (Persib Bandung), BCS dan Slemania (PSS Sleman), Aremania (Arema), Panser Biru dan Snex (PSIS Semarang), sepakat damai.

Di lain waktu, founder Viking Frontline dan Ketua Jakmania dikabarkan tengah berangkat menuju Malang secara berbarengan, untuk menyampaikan langsung duka mendalam kepada Aremania. Dua pentolan suporter yang dikenal memiliki rivalitas tinggi tersebut justru bisa berdampingan.



Viking dan Jakmania merupakan rivalitas klasik yang sulit untuk diurai, bentrok dua suporter besar di Indonesia ini bahkan beberapa kali sampai harus menelan korban jiwa.

Momentum ini diharapkan bisa menjadi titik balik Viking dan Jakmania untuk bersatu, setelah sebelumnya sudah sering dilakukan percobaan perdamaian di antara keduanya, namun masih belum menemui titik temu.

Pentolan Bonek, Andie Peci bahkan berkeinginan untuk berkunjung ke Kota Malang, untuk mengucapkan duka secara langsung kepada Aremania. Seperti yang kita ketahui, Bonek dan Aremania merupakan rivalitas yang sama besarnya seperti yang terjadi antara Viking dan Jakmania,



Tragedi Kanjuruhan dianggap sebagai momentum besar sepak bola Indonesia untuk melakukan revolusi, terlebih pada sektor suporter.

Hilangnya ratusan nyawa manusia di tragedi Kanjuruhan berhasil meruntuhkan ego suporter di Indonesia, membuat mereka merasa perlu untuk mengakhiri rivalitas yang dianggap tidak diperlukan lagi.

Berita Lainnya