Mantan Karyawan Gugat PlayStation atas Tuduhan Diskriminasi Gender

Kawula Muda, ini karena tidak adilnya sistem upah dan peluang promosi antar gender.

Ilustrasi hukum (UNSPLASH/TIngey Injury)
Wed, 24 Nov 2021

Emma Majo, mantan karyawan PlayStation gugat perusahaan Sony atas tuduhan diskriminasi gender di lingkungan kerja. Beberapa hal yang disoroti adalah peluang promosi serta tidak seimbangnya upah pekerja. 

"Tampaknya pria dan wanita memiliki jalur karier yang berbeda di Sony," ujar Stephen Noel Ilg, pengacara penggugat Emma Majo dikutip dari CNNIndonesia.com. 


Ilustrasi playstation (UNSPLASH/Febian Albert)

 

Di dalam gugatan tersebut, Emma Majo mengatakan Sony kerap tidak memperhitungkan posisi wanita dalam promosi. Selain itu, beberapa wanita dan pria yang berada di posisi yang setara pun kerap tidak mendapat upah yang sama. 

Emma pun menuduh Sony melanggar Undang-Undang Pembayaran Setara Amerika Serikat.

Dikutip dari Forbes, salah satu pengalaman Emma adalah diabaikan oleh supervisi pria saat menyampaikan gagasan. Emma bahkan harus terlebih dahulu menyampaikan gagasan tersebut ke pegawai magang pria. 

Selain itu, ia mengatakan dipecat oleh Sony setelah beberapa kali melontarkan protes terkait bias gender di lingkungan kerja perusahaan tersebut. Namun, dikutip dari CNNIndonesia.com, dokumen perusahaan mengatakan pemberhentian tersebut diakibatkan oleh penutupan sebuah departemen. 

Sementara itu, dalam gugatannya, Emma menuntut Sony untuk membayar biaya kompensasi atas kerugian yang dialaminya serta para pegawai wanita di perusahaan tersebut.

Berita Lainnya