Madeline Stuart dan Kanya Sesser, Disabilitas Tak Menghalangi Jadi Model Profesional

Hai Kawula Muda, yang sering merasa minder alias enggak percaya diri, kenalan yuk dengan dua model ini.

Madeline Stuart dan Kanya Sesser, model disabilitas profesional. (INSTAGRAM)
Thu, 03 Dec 2020

Setiap 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional (HDI). Peringatan ini ditetapkan untuk memberikan dukungan, perhatian, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas atau difabel.

Penyandang disabilitas bisa diartikan individu yang mempunyai keterbatasan fisik atau mental/intelektual. Padahal, meski memiliki keterbatasan, bukan berarti kemampuan mereka di bawah atau tidak sama dengan orang normal pada umumnya.

Mengutip un.org, para penyandang disabilitas masih mengalami diskriminasi atau dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Bahkan pandemi Covid-19 semakin memperparah kesenjangan tersebut. 

Tahun ini, tema HDI adalah “Building Back Better: toward a disability-inclusive, accessible and sustainable Covid-19 World”, atau membangun kembali kehidupan yang lebih baik, lebih inklusif, lebih berkelanjutan di masa pandemi Covid-19.

Belakangan, meski masih hitungan jari, dunia mulai belajar “adil” pada keberadaan para disabilitas. Salah satunya dunia model yang mulai menerima mereka menjadi bagian.

Contohnya adalah dua model profesional berikut ini yang sudah berkiprah secara internasional. Bahkan kisahnya begitu inspiratif.

Madeline Stuart, model down syndrome

Model down syndrome asal Australia, Madeline Stuart. (INSTAGRAM/MADELINE STUART)

  

Model asal Australia ini disebut-sebut sebagai model down syndrome profesional pertama di dunia. Karena itulah dia dianggap sebagai fenomena dunia modeling yang bisa mengubah pandangan dunia mengenai inklusivitas.

Penderita down syndrome umumnya identik dengan ciri fisiknya, terutama badannya yang gemuk. Namun, Madeline berjuang agar bisa mendapatkan berat badan yang ideal untuk seorang model. Ia mengurangi berat badannya sampai 20 kg dengan mengubah gaya hidupnya.

Hasilnya, karier modelingnya meroket. Bahkan namanya sudah terdaftar dalam beberapa runway di beberapa negara, seperti New York Fashion Week, Paris Fashion Week, London Fashion Week, Runway Dubai, Mercedez Benz Fashion Week China, dan beberapa runway lainnya di dunia.

Tak hanya itu, model yang kini berusia 24 tahun ini juga telah tampil dalam beberapa majalah di dunia. 

Dikutip dari laman iconiclife.com, Madeline ternyata tidak menyangka bahwa ia akan menjadi model dengan down syndrome. Dia merasa senang dan bangga karena orang-orang di sekitar mendukung serta menerimanya.

Kanya Sesser, model tanpa kaki

Model tanpa kaki asal Amerika, Kanya Sesser. (INSTAGRAM/KANYA SESSER)

 

Model asal California, Amerika Serikat, ini lahir tanpa kaki. Kanya Sesser yang lahir di Thailand telah ditinggal bergitu saja oleh orang tuanya sejak kecil. 

Usia lima tahun, Kanya diajak ke Portland, Oregon, Amerika Serikat, dan tinggal bersama orang tua angkatnya. Ia kemudian banyak belajar dan melakukan berbagai kegiatan. 

Kanya memulai kariernya pada usia 15 tahun dan menjadi model merek-merek ternama seperti Billabong, Nike, dan model pakaian dalam.

Berkat profesinya, perempuan 23 tahun ini bisa menghasilkan lebih dari 1.000 dolar AS atau setara Rp 14 juta per hari. Dengan menjadi model, Kanya Sesser ingin menunjukkan seperti apa kecantikan yang sebenarnya. 

Dalam melakukan aktivitas keseharian, Kanya menolak menggunakan kursi roda atau pun kaki palsu. Kanya juga mengaku tak pernah merasa minder dengan kondisi tubuhnya. Kanya Sesser lebih senang menggunakan skateboard sebagai sarana mobilitasnya.

Berita Lainnya