Albert Einstein Ramal, Manusia Hanya Bisa Bertahan 4 Tahun Jika Lebah Hilang dari Bumi

Hai Kawula Muda, kenapa lebah begitu penting?

Albert Einstein ramal tenang akhir kehidupan di bumi. (I.PINIMG)
Thu, 16 Jun 2022


Kutipan Albert Einstein tentang lebah dianggap kontroversial. Kutipan itu berbunyi, “Kalau lebah menghilang dari permukaan bumi, manusia hanya punya sisa waktu hidup empat tahun. Tak ada lagi lebah, tak ada lagi penyerbukan, tak ada lagi tumbuhan, tak ada lagi hewan, tak ada lagi manusia.”

Kutipan yang muncul di koran-koran besar dunia sejak 1994 itu memicu perdebatan tentang keasliannya.

Banyak orang yang meragukan kalau kutipan itu benar kata-kata dari sang jenius. Salah satunya Mark Dykes, inspektur kepala Texas Apiary Inspection Service yang mengatakan,”Saya tidak pernah melihat bukti nyata yang mengatakan kata-kata soal lebah itu kutipan Einstein”.

Para ahli pemeriksa kutipan, semua menyimpulkan kalimat soal lebah itu tak pernah diucapkan Albert Einstein.

Terlepas dari keasliannya, apakah isi pesan dari kutipan itu masuk akal?

Profesor Keith S Delaplane dari Departemen Entomologi University of Georgia, Athens, AS, dalam artikelnya On Einstein, Bees and Survival of Human Race (2010) menuliskan bahwa hancurnya koloni lebah tak hanya menjadi keprihatinan peternak lebah. Hal terpenting bukan madu, melainkan penyerbukan, dan terkait pasokan pangan.

Lebah hewan penyerbuk terbaik?

Ilustrasi lebah sedang menghisap putik bunga. (FREEPIK)

 

Sejak Oktober 2011, National Academy of Sciences mengindikasikan, sektor pertanian AS terlalu bergantung pada lebah madu sebagai penyerbuk.

Reuters melaporkan, produksi pertanian AS yang bergantung pada lebah mencapai 15 miliar dollar AS per tahun, hampir sepertiga produk pertanian pangan di AS.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), sepanjang 1961-2006 produksi makanan global dari tanaman yang diserbuki hewan, 80 persennya oleh lebah madu, 5 persen di negara maju dan 8 persen di negara berkembang.

Delaplane menulis, 75 persen tanaman di dunia mengambil manfaat sampai tingkat tertentu pada penyerbukan oleh hewan dan hanya 10 persen dari 75 persen tergantung sepenuhnya dari penyerbukan oleh hewan.

Namun, kebutuhan pada bahan makanan dari tanaman yang diserbuki hewan terus tumbuh, dari 3,6 persen tahun 1961 menjadi 6,1 persen tahun 2006. Apalagi semakin banyak orang suka es krim, tar blueberry, cokelat almond, kopi, dan berbagai jenis buah.

Meskipun lebah bukan satu-satunya penyerbuk dalam ekosistem (ada juga kelelawar, burung, kupu-kupu dan beberapa jenis lalat), hewan penghasil madu ini adalah yang terbaik dalam urusan penyerbukan.

Itu karena lebah membutuhkan serbuk sari untuk memberi makan bayi-bayi mereka. Jadi secara biologis memang mereka terdorong untuk melakukan tugas ini. Sedangkan hewan penyerbuk lainnya mendatangi bunga hanya untuk menghisap madu atau serbuk sari semata.

"Selain itu, kebanyakan jenis lebah berbulu halus dan bulu mereka menarik butiran serbuk sari, menyebabkan proses penyerbukan lebih mungkin terjadi," kata Jessica Beckham, seorang peneliti post-doctoral yang tengah meneliti lebah di University of North Texas.

Lebah juga memberikan makanan bagi beberapa jenis burung. Jadi, apabila sebuah bencana alam besar terjadi dan mematikan semua lebah, seluruh bagian rantai makanan akan terpengaruhi.

Nah Kawula Muda, benar tidaknya ramalan Einstein, yuk tetap kita jaga lingkungan, termasuk melindungi kelestarian lebah!

Berita Lainnya