Dari Wabah Covid-19 ke Wabah Berikutnya, Benarkah Ramalan Itu Nyata?

Hai Kawula Muda, jangan lengah, tetap jaga prokes ya!

Ilustrasi cacar monyet. (FREEPIK)
Tue, 07 Jun 2022


Seolah tidak mau beranjak dari muka bumi, wabah demi wabah terus menjajal sistem imun populasi manusia.

Belum juga tuntas urusan dengan wabah atau pandemi Covid-19, mulai bermunculan wabah-wabah lainnya yang harus membuat kita semua waspada.

Berikut beberapa wabah yang kini tengah muncul dan mulai meresahkan dunia setelah pandemi Covid-19 mulai melandai.

Hepatitis Akut Misterius

Hepatitis sebetulnya bukan penyakit yang asing, tetapi ketika penyakit ini kemudian menyerang anak-anak dengan tiba-tiba dan tanpa penyebab yang pasti, maka dunia kembali menjadi gempar.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan lebih dari 600 kasus hepatitis akut di 30 negara, termasuk di Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia.

Pada 27 Mei lalu, WHO mengonfirmasi bahwa sembilan anak telah meninggal akibat hepatitis akut. Dari semua kasus yang teridentifikasi di seluruh dunia, sekitar 6 persen, atau setidaknya 38 anak, membutuhkan transplantasi hati.

Sejauh ini, tidak ada yang dites positif untuk virus hepatitis A, B, C, D, atau E yang diketahui, yang menunjukkan patogenesis baru.

Gejala pada tahap awal anak mengalami sakit perut, mual, muntah hingga diare. Kemudian gejala lanjutan yakni saat anak mulai mengalami penyakit kuning yang biasanya dimulai dari mata yang menguning hingga ke seluruh tubuh. Terakhir adalah tahap lanjutan parah, biasanya pada tahapan ini kondisi anak sudah benar-benar memburuk.

Virus Hendra

Ilustrasi virus hendra. (FREEPIK)

  

Sejak dilaporkan pada tahun 1994, virus Hendra tercatat memiliki angka kematian di atas 50 persen, baik pada hewan maupun manusia. Adapun korban terpapar paling banyak dilaporkan pada hewan kuda.

Kuda yang terinfeksi akibat terpapar kotoran dari kelelawar pemakan buah umumnya mengalami kondisi fatal, dengan sekitar 80 persen dari total kasus tak tertolong.

Ancaman serupa juga mengintai manusia. Gejalanya seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, disertai dengan meningitis atau encephalitis atau peradangan otak yang bisa berkembang menyebabkan nyeri kepala, demam tinggi, dan juga kejang sampai koma.

Cacar monyet

Ilustrasi cacar monyet (Istockphoto/CactuSoup)

  

WHO mencatat adanya kemunculan yang tiba-tiba akan kasus cacar monyet di beberapa negara di dunia. Virus ini menyebar tanpa terdeteksi selama beberapa waktu. Dalam waktu singkat sudah lebih dari 550 kasus cacar monyet yang dilaporkan dari 30 negara di seluruh dunia.

Saat ini WHO masih belum mengetahui sumber wabah dari virus cacar monyet. Gejala awal jika terinfeksi cacar monyet adalah demam, sakit kepala, pembengkakan anggota tubuh, sakit punggung, nyeri otot, dan kelesuan.

Setelah demam mencapai puncak dan mereda, ruam atau bintil merah pada kulit muncul dan berkembang. Ruam tersebut terasa sangat gatal, tetapi kemudian akan mengering dan mengelupas. Infeksi biasanya hilang dengan sendirinya dan berlangsung antara 14 dan 21 hari.

Berita Lainnya