Dikaitkan dengan Lirik Lagu Terbaru Lizzo, Apa Itu Cerebral Palsy?

Karena kemarin menjadi persoalan terkait lirik dengan kata 'sp*z'

Cerebral Palsy (Cerebral Palsy.cdc.gov)
Wed, 15 Jun 2022


Pada Selasa (14/06/2022) kemarin, Lizzo diketahui mengganti salah satu lirik lagunya yang mengandung frasa ‘sp*z’ karena penuh dengan kritik.

Hal tersebut dikarenakan istilah tersebut bermakna ‘kejang’ di dunia medis. Namun, di sisi lain, kata tersebut juga memiliki konotasi negatif untuk merendahkan penyandang distabilitas. Misalnya, cerebral palsy

Ilustrasi seorang anak yang alami Cerebral Palsy (iStock/SbytovaMN)

  

Apa itu Cerebral Palsy?

Cerebral Palsy atau lumpuh otak adalah gangguan perkembangan otak. Salah satu gejala dan dampak dari kondisi ini adalah kejang yang mungkin dialami oleh pasien,

Adapun kerusakan otak pada cerebral palsy bersifat permanen dan tidak bisa disembuhkan. Umumnya, kondisi tersebut mulai terjadi pada masa kehamilan, tetapi dapat juga terjadi beberapa tahun setelah sang anak lahir. 

Beberapa Penyebab Cerebral Palsy

Beberapa penyebab kondisi tersebut mulai dari perubahan pada gen untuk perkembangan anak, hingga infeksi saat hamil yang menular pada janin. Adapun gangguan aliran darah ke otak janin juga dapat menyebabkan kondisi ini. 

Di sisi lain, penyebab kondisi ini setelah lahir adalah kurangnya suplai oksigen pada otak bayi, penyakit kuning, kelahiran sungsang (lahir dengan kaki terlebih dahulu), radang otak, hingga cedera parah di kepala anak. 

Gejala Cerebral Palsy

Kondisi ini pun memengaruhi pergerakan dan koordinasi dari pasien Cerebral Palsy. Gejalanya antara lain kecenderungan menggunakan satu sisi tubuh, kesulitan melakukan gerakan, otot yang kaku, hingga tremor pada wajah. 

Sering kali pula, pasien Cerebral Palsy dapat mengalami kesulitan berbicara dan menelan, terus menerus mengeluarkan air liur, hingga gerakan menggeliat (seperti kejang) yang tidak terkontrol. 

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang benar-benar dapat menyembuhkan kondisi ini. Namun, beberapa metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam beraktivitas secara mandiri. 

Beberapa metode tersebut adalah dengan menggunakan obat untuk melemaskan otot, terapi, hingga melakukan operasi. 

Berita Lainnya