Gen Z Disebut Takut Ambil Cuti dan Merasa Bersalah Jika Tidak Kerja

Work life balance ya, Kawula Muda!

Gen Z takut ambil cuti dan merasa bersalah jika tidak bekerja saat berlibur. Mengapa? (FREEPIK)
Tue, 15 Aug 2023


Survei yang dilakukan oleh LinkedIn untuk laporan Workforce Confidence Index menunjukkan bahwa Gen Z merasa bersalah untuk meninggalkan pekerjaan mereka, bahkan saat libur.

Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 9.000 profesional di Amerika Serikat mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan.

Jika generasi baby boomers merasa bahagia dan menikmati cuti liburan, hal ini bertolak belakang dengan Gen Z yang merasa bersalah saat harus mengambil cuti kerja.

Ilustrasi cuti dan liburan (FREEPIK)

Meski begitu, George Andres dari LinkedIn mengungkapkan bahwa perasaan cemas dan bersalah ini bisa dipahami karena Gen Z baru merintis karier.

"Bagi para profesional muda, mereka masih di tahapan awal. Mereka perlu mendapatkan kepercayaan dari atasannya dengan bekerja lebih," kata George.

Masalahnya, tidak hanya Gen Z, takut mengambil cuti kerja untuk berlibur juga dirasakan oleh karyawan Millennial saat ini.

Gen Z juga Merasa Salah Tidak Bekerja saat Libur!

Bukan hal yang membanggakan dan perlu dikhawatirkan, Gen Z merasa bersalah jika tidak bekerja di hari libur (FREEPIK)

Alasan Gen Z takut mengambil cuti atau menunda liburan pun beragam, mulai dari tingginya workloads, masalah keuangan, dan lainnya.

Survei di atas membuktikan jika Gen-Z, Millennial, dan Generasi X selalu berpikir atas perasaan bersalah akan meninggalkan kerja saat cuti, hanya saja masalah ini paling sering dirasakan Gen Z.

Disebutkan, 35 persen karyawan Gen Z merasa bersalah jika mereka tidak tetap bekerja saat cuti, sedangkan hanya 22 persen karyawan yang tergolong senior (boomers) yang punya perasaan yang sama.

Gen Z akan merasa bersalah karena meninggalkan pekerjaan dan tetap memeriksa email saat cuti.

"Sering kali kita menghabiskan waktu untuk hal yang 'mendesak' ketimbang hal yang 'penting kita lakukan.' Liburan justru menjadi salah satu hal yang penting untuk dilakukan," ujar George Anders.

Kawula Muda, meski masih berada di tahapan awal, ingin dikenal sebagai generasi berkomitmen dengan tanggung jawab, dan perlu mendapatkan kepercayaan dari atasan dengan bekerja lebih, mengambil jeda atau cuti memiliki adalah hak pekerja, loh. Menjalani cuti juga ada banyak keuntungan.

Sebab, memaksakan diri bekerja secara terus-menerus dapat membuat Kawula Muda mengalami burn out atau kelelahan.

Hal tersebut akan membuat semangat dan kreativitas kerja mengendur hingga bekerja menjadi tidak produktif.

Cuti kerja dan memaksakan diri untuk merasa tenang saat hari libur dapat membantu Kawula Muda lebih segar, bersemangat, dan melihat perspektif baru.

Semangat terus, Gen Z!

Berita Lainnya