Itaewon, Kawasan Multikultural Tempat Kongko Anak Muda Korea yang Jadi Lokasi Tragedi Maut

Kawula Muda, kawasan ini dikenal sebagai surganya belanja, kuliner, dan hiburan malam di Korea Selatan.

Itaewon, salah satu distrik di Seoul, Korea Selatan. ( INSTAGRAM/SEOUL 4K)
Mon, 31 Oct 2022


Nama Itaewon saat ini tengah menjadi topik pemberitaan warga dunia. Hal ini terkait tragedi Pesta Halloween yang menewaskan setidaknya 154 orang pada Sabtu malam (29/10/2022) yang terjadi di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Kata “Itaewon” bahkan menjadi trending topic Twitter sampai Senin (31/10/2022) malam.

Sebelum terjadi tragedi yang mengenaskan di Itaewon, nama salah satu distrik di Seoul, Korea Selatan ini sudah sangat beken di kalangan anak muda Korea, terutama ekspatriat. Daerah ini bahkan semakin populer sejak serial drama Itaewon Class ditayangkan di Netflix.

Sejarah Itaewon

Mengutip dari Kompas.com yang melansir dari TheSeoulGuide, Itaewon berada di Yongsan-gu di selatan Myeongdong dan utara Sungai Han.

Sebelum Perang Dunia 11, kawasan ini adalah daerah permukiman para penjajah Jepang. Namun, setelah perang usai, Jepang dipaksa mundur dari wilayah tersebut dan digantikan oleh para tentara Amerika yang mendirikan pangkalan di dekat wilayah tersebut.

Di masa lalu, sebagian besar penduduk Seoul banyak menghindari lokasi Itaewon karena reputasinya yang buruk. Dulu, lokasi ini dikenal sebagai salah satu distrik yang kumuh.

Selain itu, ada banyak tentara Amerika sering berpesta dan menimbulkan masalah. Namun, beberapa dekade terakhir, area tersebut terdiversifikasi, dan mulai berbenah diri.

Sejumlah bisnis baru pun mulai berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Zona wisata khusus

Itaewon ditetapkan sebagai zona wisata khusus pada 1997. (INSTAGRAM/SEOUL 4K)

 

Itaewon kemudian berkembang menjadi destinasi wisata favorit para turis yang berkunjung ke Korea. Pada 1997, pemerintah Korea Selatan akhirnya menetapkan Itaewon menjadi zona wisata khusus pertama di Seoul.

Kawasan ini berupa jalanan berbentuk gang-gang kecil yang dipenuhi restoran, kafe, bar, tempat belanja, hingga kelab malam.

Salah satu yang terkenal di distrik ini adalah Antique Furniture Street, di mana terdapat lebih dari 100 toko yang menjual perabotan dan barang antik membentang dari Hotel Hamilton menuju Bogwang-ro.

Kawasan multikultural

Nama Itaewon semakin beken dikalangan ekspatriat sejak 1980-an. Saat itu Korea menjadi tuan rumah Seoul Asian Games 1986 dan Olimpiade Seoul 1988.

Pada saat itu, Negeri Ginseng ini juga menjadi penyelenggara sejumlah konferensi internasional yang dihadiri oleh tamu-tamu dari negara lain.

Hingga saat ini, tercatat terdapat lebih dari 20 ribu ekspatriat yang bermukim di kawasan Itaewon. Sehingga, enggak heran kalau di kawasan ini banyak berkeliaran bule-bule dari berbagai negara dengan beragam bahasa.

Pemandangan sekelompok turis asal Eropa atau Amerika yang asyik menikmati soju ataupun turis berjilbab yang baru keluar dari restoran halal, adalah hal yang biasa ditemui di Itaewon.

Perkembangan Itaewon didukung dengan tidak terikatnya kawasan tersebut oleh norma-norma budaya konservatif Korea, sehingga Itaewon menjadi tempat yang relatif indentik dengan kebebasan.

Bahkan, aktivitas ekonomi di wilayah tersebut tidak hanya bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang Korea Selatan yaitu won, tetapi juga bisa memakai dolar Amerika Serikat, yen Jepang, dan sejumlah mata uang asing lainnya.

Sebagai kawasan multikultural, berbagai kelompok agama bisa ditemukan di Itaewon, tak terkecuali Islam. Walaupun populasi warga muslim masih minoritas di wilayah tersebut, Itaewon memiliki sebuah masjid raya yang cukup besar.

Namanya adalah Seoul Central Mosque atau Masjid Pusat Seoul. Masjid ini dibuka pada 1976 dan merupakan masjid pertama di Korea Selatan.

Surga belanja, kuliner, dan hiburan malam

Itaewon menjadi surganya belanja, kuliner, dan hiburan malam di Korea. ( INSTAGRAM/SEOUL 4K)

 

Itaewon dikenal sebagai surganya belanja dan kuliner buat para turis yang datang ke Korea Selatan. Tak hanya itu, sejak lama, Itaewon populer sebagai salah satu kawasan hiburan malam di Korea Selatan.

Di kawasan ini ada sekitar 2.000 toko yang berjejer di sepanjang jalan, serta 40 restoran yang sebagian besar dioperasikan oleh ekspatriat. Restoran-restoran di sini menjual beragam jenis makanan mulai dari ala Asia hingga Eropa.

Selain itu, di kawasan ini juga terdapat Hamilton Hotel yang jadi salah satu ikon wilayah ini dan hingga sekarang masih terus beroperasi. Di bagian atap hotel tersebut terdapat kolam renang terbuka yang sering menjadi lokasi pesta meriah.

Itaewon sering menggelar festival tahunan yang sering didatangi banyak orang. Salah satu festival paling terkenal di kawasan tersebut adalah Itaewon Global Village Festival yang biasanya diadakan setiap Oktober.

Berita Lainnya