Kenapa Manusia Takut Hantu?

Hai Kawula Muda, kalian termasuk yang takut hantu enggak nih?

Ilustrasi hantu. (FREEPIK)
Thu, 27 Oct 2022


Siapa di antara kalian yang takut akan hantu? Sebelum menjawab, ada pertanyaan lainnya nih, memangnya hantu itu ada ya?

Uniknya, apa pun jawaban kalian, baik percaya atau tidak, tapi saat kita dihadapkan dengan kondisi seperti: sendirian di tempat sepi, gelap, dengar suara-suara aneh atau tercium aroma-aroma menusuk, ditambah bulu kuduk merinding, sepertinya jadi  mendukung sekali ya untuk jadi tidak nyaman dan yakin kalau ada ‘seseorang’ atau ‘sesuatu’ di sekitar kita.

Jadi, kalau kemudian kita jadi takut akan hantu ternyata itu juga 'normal' kok. Karena ternyata ada beberapa alasan yang menyebabkan manusia takut hantu.

Pertama adalah karena phobia hantu atau yang dikenal dengan phasmophobia. Phobia ini akan membuat orang merasakan ada yang sedang mengawasi, merasa mendengar suara-suara menakutkan atau merasa dikonfrontasi oleh hal-hal yang sebenarnya tidak ada.

Ilustrasi hantu. (FREEPIK)

 

Kedua adalah karena genetik. Beberapa penelitian mengungkapkan, rasa takut berlebihan memang dipengaruhi oleh genetik.

Ketiga adalah faktor lingkungan. Jika kalian dibesarkan di lingkungan yang percaya akan keberadaan hantu, kemungkinan besar kalian untuk takut akan hantu juga semakin besar.

Apakah hantu itu ada?

Ilustrasi hantu. (FREEPIK)

 

Lantas, apakah hantu itu ada? Jika kita bertanya pada kebudayaan orang tradisional, jawabannya pasti ada. Tapi kalau kalian tanya pada ilmuwan, jawabannya, masih proses penelitian.

Itu karena sebenarnya belum ada ilmuwan yang benar-benar dapat membuktikan hantu itu ada atau tidak. Tapi ada beberapa peristiwa ‘bertemu hantu’ yang dapat dijelaskan lewat sains.

Penelitian mengatakan, medan magnet dan arus listrik yang berdenyut di bawah kesadaran manusia bisa membuat manusia merasakan kehadiran ‘seseorang’ atau ‘sesuatu’ di dekatnya.

Paparan medan elektromagnetik lemah selama 15 sampai 30 menit juga membuat otak kita mempersepsikan kehadiran ‘seseorang’ atau ‘sesuatu’ yang tidak kasat mata. Terlebih jika kalian dibesarkan dalam budaya yang percaya hantu.

Penelitian lainnya mengatakan, penampakan hantu adalah hasil dari getaran frekuensi infrasonik yang lemah. Getaran frekuensi infrasonik di antara 19 hertz sampai 000,1 hertz dapat menyebabkan kita tidak nyaman dan berilusi melihat hantu.

Getaran suara di bawah 20 hertz biasanya berasal dari suara alam atau benda-benda yang tidak dapat manusia dengar dengan jelas.

Tanda-tanda munculnya hantu?

Ilustrasi hantu. (FREEPIK)

  

Sejak zaman dulu orang-orang percaya, ada beberapa kejadian atau kondisi yang bisa menjadi pertanda kemunculan hantu. Beberapa di antara tanda dan kejadian tersebut adalah:

Pertama, perubahan suhu atau temperatur di dalam rumah secara tiba-tiba.

Kedua, berbagai peralatan elektronik khususnya lampu sering mengalami masalah, seperti mati dengan sendirinya.

Ketiga, sering mencium aroma asing yang berbeda dari aroma parfum yang biasa kita pakai. Selain itu juga aroma busuk juga.

Keempat, merinding adalah tanda paling umum Ketika konon ada hantu di sekitar kita. Ketika kulit merasa merinding, biasanya akan diikuti munculnya perasaan tidak nyaman.

Tapi mesti digaris bawahi ya, meski banyak yang mengiyakan, tanda-tanda tadi masih digolongkan sebagai mitos karena tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.

Jadi bagaimana Kawula Muda, kalian termasuk yang percaya hantu itu ada atau tidak? Atau kalian takut tidak sama hantu?

Berita Lainnya