Kesehatan Mental Sedunia Diperingati Hari Ini, Simak Sejarahnya di Sini!

Seberapa sehat mental lo, Kawula Muda?

Ilustrasi kesehatan mental (UNSPLASH/MARCEL STRAUB)
Mon, 10 Oct 2022


Selain fisik, kesehatan mental adalah hal yang esensial. Walau memiliki fisik yang kuat, seseorang yang tidak berada di kondisi mental yang prima tentu tidak dapat beraktivitas dengan nyaman. 

Kesehatan mental pun semakin banyak dibahas beberapa tahun ini. Terutama generasi muda yang kini memahami makna well-being dan mental health.

Namun, rupanya sudah ada satu hari internasional yang membahas isu tersebut secara khusus, loh, Kawula Muda! World Mental Health Day (WMHD) atau Hari Kesehatan Mental Sedunia merupakan kampanye pentingnya kesehatan mental yang diperingati pada 10 Oktober setiap tahunnya. 

Sejarah WMHD

World Mental Health Day bermula dari organisasi non-pemerintah World Federation for Mental Health (WFMH) yang berdiri pada 1948. Saat itu, Wakil Sekretaris Jenderal WFMH, Richard Hunter memprakarsai perayaan kesehatan mental tersebut pada 10 Oktober 1992. 

Kampanye ini pun dimulai lewat siaran televisi yang berlangsung di seluruh dunia. Ditayangkan selama dua jam, siaran tersebut menayangkan penjelasan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental manusia. 

Kampanye tersebut mendapat respons positif dari masyarakat dunia. Sebanyak 27 negara mengirimkan laporan balik terkait kampanye tersebut. Karena itulah, anggota dewan WFMH pun mengatur rangkaian acara World Mental Health Day seiring dengan popularitas kesehatan mental.

Semenjak 1995, Pan American Health Organization (PAHO) mulai mengatur penerjemahan materi kesehatan mental ke berbagai bahasa. Hal tersebut pun membuat masyarakat dunia semakin teredukasi akan pentingnya kesehatan mental.

Tema World Mental Health Day Tahun Ini

via GIPHY

Lewat laman resminya, WFMH menetapkan tema World Mental Health Day tahun ini adalah ‘Make Mental Health & Well Being for ALL a Global Priority’. Sebagai informasi, tema tersebut dipilih berdasarkan pemungutan suara secara global.

Lewat tema tersebut, diharapkan individu dengan gangguan mental dapat menjadi tanggung jawab masyarakat umum bersama. Semua orang harus peduli dengan kesehatan mental, terutama dalam kondisi pandemi seperti saat ini. 

Pandemi dianggap memicu krisis kesehatan mental. Selain itu, tekanan jangka pendek dan panjang juga menjadi dampak dari pandemi yang berkepanjangan. Data Badan Kesehatan Dunia WHO menyatakan terdapat peningkatan gangguan kecemasan dan depresi hingga 25 persen di tahun pertama pandemi.

Karena itu, diperlukan pengertian bersama akan kesehatan mental diri sendiri dan orang lain, terutama di situasi tidak biasa seperti pandemi. 

Semoga dengan adanya kampanye ini, kesehatan mental lo dapat tetap terjaga ya, Kawula Muda! Selamat hari kesehatan mental sedunia! 

Berita Lainnya