Ketakutan Gen Z: Tidak Punya Uang dan Susah Menabung Beli Rumah

Lo ngerasa juga gak, Kawula Muda?

Ilustrasi sekelompok anak muda bersama teman-teman (UNSPLASH/PRISCILLA DU PREZZ)
Tue, 06 Dec 2022


Keresahan akan tidak adanya uang kerap dirasakan oleh generasi Z. Mereka yang kini berusia 8-23 tahun tersebut memang mulai mencicipi dunia pekerjaan yang berbeda dengan masa sekolah dan perkuliahan. 

Kini, generasi Z harus mulai mengurus diri sendiri, salah satunya terkait keuangan. Namun, impitan akan ekonomi yang semakin sulit, tingginya harga barang-barang, rendahnya gaji pegawai, dan kurangnya pengalaman semakin membuat generasi ini sulit beradaptasi. 

Ilustrasi anak muda (UNSPLASH/HELENA-LOPES)

 

Hal ini pun dirasakan oleh Lauren, salah satu narasumber laporan BBC yang tinggal di London, UK. Walau mendapat 38.000 Poundsterling atau Rp 728 juta per tahun, ia mengaku tetap sulit menghidupi dirinya sendiri. 

Ia mengaku uang tersebut pas-pasan untuk hidup di London. Walau memiliki impian untuk membeli rumah suatu saat nanti, tetapi Lauren merasa hal itu masih sangat jauh di masa depan nanti. Karena itu, ia mengaku tidak memiliki rancangan yang jelas untuk hal tersebut. 

Tidak hanya Lauren, banyak generasi Z di seluruh dunia yang merasa ‘tidak aman’ secara finansial. Hal itu semakin terasa akibat tekanan dari ketidakstabilan ekonomi saat ini. 

Data survei global generasi Z dari Milenial Deloitte tahun 2022 pun menunjukkan bahwa sepertiga responden generasi Z mengkhawatirkan biaya hidup. Seperempat responden pun mengaku ragu dapat hidup dengan nyaman setelah pensiun nanti. 

Hal ini menunjukkan bagaimana dampak ekonomi yang tidak stabil membuat rasa khawatir generasi Z terhadap uang sangatlah tinggi. Mengutip BBC, keuangan global yang sedang terguncang akibat Covid-19 dan perang Ukraina-Rusia wajar-wajar saja membuat generasi ini khawatir. 

Generasi muda memang harus berjuang dengan lebih keras seiring dengan meningginya tantangan ekonomi global. Terkait kepemilikan rumah, penelitian di Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan bahwa generasi yang lebih muda memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mendapat uang dan menabungnya menjadi aset. 

Walau banyak alasan terkait sulitnya kepemilikan uang, masalah utama yang dihadapi yakni harga rata-rata rumah yang semakin meningkat dan menjauhi pendapatan rata-rata. Karena itu, bukan generasi Z tidak mau memiliki rumah, tetapi mereka tidak bisa untuk membayarnya. 

Bersamaan dengan hal itu, gaji generasi muda juga tidak setinggi itu. Di Indonesia, walau upah secara umum meningkat dari tahun per tahun, biaya hidup jauh melampaui laju kenaikan gaji. Karena itulah, generasi Z memiliki daya beli sekitar 86% lebih kecil dari generasi Baby Boomer pada usia yang sama. 

Kalo lo gimana, Kawula Muda? Ada strategi keuangan tertentu yang sedang lo terapkan saat ini gak?

Berita Lainnya