Kotoran Manusia dari Toilet Pesawat Dibuang ke Mana?

Jadi jangan takut tiba-tiba ada feses dari langit ya, Kawula Muda :)

Ilustrasi toilet di pesawat (FREEPIK)
Fri, 13 Jan 2023

Kawula Muda, pernahkah lo bertanya-tanya bagaimana proses pembuangan kotoran manusia di pesawat? Apakah langsung dibuang begitu saja di udara atau disimpan terlebih dahulu?

Menggunakan toilet saat mengudara adalah hal yang wajar. Terutama pada perjalanan yang membutuhkan waktu berjam-jam. Karena itu, toilet pesawat atau yang kerap disebut ‘lavatory’ didesain sedemikian rupa agar menunjang kenyamanan penumpang. 

Ilustrasi pesawat (UNSPLASH/RANDY FATH)

 

Proses pembuangan kotoran manusia di pesawat kini telah sistem yang sudah memadai, Kawula Muda! Karena itu, pada pesawat modern kini, feses manusia tidak langsung dikeluarkan begitu saja di udara.

Untuk mencegah bau yang menyebar dan tidak merusak lingkungan udara, pesawat masa kini memiliki sistem pengolahan limbah vacuum system.

Vacuum system merupakan sistem yang kerap digunakan oleh pesawat modern. Misalnya saja pesawat Boeing 737-800 yang digunakan Garuda Indonesia.

Mengutip Reader’s Digest, sistem tersebut mulai dikembangkan pada 1975 oleh James Kemper. Ia merancang toilet pesawat dengan kloset anti lengket, sejumlah kecil Skychem Chemicals (cairan desinfektan berwarna biru), serta penyedot vakum yang kuat. 

Ketika seseorang membuang feses, maka feses tersebut akan dihisap dengan kekuatan vakum yang tinggi. Bahkan lebih cepat dari mobil balap Formula 1 loh, Kawula Muda! Skychem yang berjumlah sedikit pun akan mengalir dengan kekuatan tinggi untuk menjaga sanitasi toilet. 

Untuk mempermudah proses pengisapan tersebut, dinding kloset lavatory memang didesain secara khusus, Kawula Muda! Dengan bahan yang terbuat dari teflon anti-lengket, dinding kloset pun akan lebih mudah dibersihkan.

Kemudian, feses tersebut akan disimpan pada waste tank atau penampung limbah. Waste tank tersebut biasanya berada di bagian bawah pesawat. Tepatnya, di belakang kargo yang jauh dari saluran bahan bakar, hidrologi, pneumatika, serta AC.

Kotoran di dalam tangki tersebut pun akan disedot ketika pesawat sudah mendarat. Terdapat katup khusus yang sudah disediakan sehingga limbah toilet hanya dapat dibuang ketika truk toilet terhubung ke pesawat. 

Dengan demikian, tidak mungkin pilot dan kru dapat membuka katup limbah tersebut kecuali jika mesin telah dimatikan dan pesawat telah terparkir. Risiko kebocoran limbah toilet pesawat ketika berada di angkasa pun dapat dicegah, Kawula Muda! 

Sementara itu, sempat heboh pemberitaan insiden jatuhnya limbah pesawat dari langit dari beberapa tempat di India pada 2016 lalu. Salah satunya terjadi kepada warga Delhi, Letnan Jenderal (purn) Satwant Singh Dahiya.

Selain itu, ada pula insiden jatuhnya limbah kotoran manusia dari pesawat menutupi seluruh taman milik anggota Karen Davis di Inggris pada Juli 2021 lalu. 

Mengutip India Today, hal itu bisa saja terjadi kepada pesawat yang sudah tua, Kawula Muda! Misalnya pada generasi pesawat yang telah berusia lebih dari 30 tahun. Hal itu dikarenakan toilet masih menggunakan sistem listrik yang lebih mudah terjadi kebocoran. 

Kebocoran tersebut dapat terjadi pada saluran pembuangan limbah tidak tersegel dengan baik saat terbang. Limbah tersebut pun dapat membeku di udara dan jatuh ke tanah saat udara menjadi lebih hangat. Fenomena tersebut dikenal dengan ‘blue ice’ Kawula Muda!

Berita Lainnya