Studi Sebut Banyak Kota Besar Asia Tenggelam di 2100, Jakarta Termasuk

Semoga bisa kita cegah sebelum terlambat ya Kawula Muda :)

Ilustrasi kenaikan permukaan air laut (UNSPLASH/USGS)
Fri, 10 Mar 2023

Sebuah studi terbaru yang dipublikasi oleh Nature Climate Change menyebut terdapat beberapa kota besar di Asia yang akan tenggelam pada 2100 mendatang.

Hal tersebut dikarenakan banyak penyebab. Sebut saja perubahan iklim, fluktuasi alami lautan, pemanasan global, meningkatnya suhu lautan, hingga es yang mencair sehingga tingkat lautan semakin tinggi. 

Ilustrasi permukaan tanah yang mengalami banjir akibat kenaikan permukaan air laut (UNSPLASH/JUSTIN WILKENS)

 

Penelitian tersebut dilakukan oleh para ilmuwan di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Perancis (CNRS), Universitas La Rochelle di Perancis dan Pusat Penelitian Atmosfer Nasional di Amerika Serikat (NCAR). 

“Dari perspektif kebijakan, kita harus bersiap menghadapi yang terburuk,” tutur peneliti asal NCAR, Aixue Hu seperti dikutip dari CNN. 

Mereka pun menemukan bahwa kota Bangkok (Thailand), Ho Chi Minh (Vietnam), dan Yangon (Myanmar) memiliki risiko tenggelam yang sangat tinggi. 

Di seluruh kota besar Asia saja, lebih dari 50 juta orang dapat terpengaruh oleh kenaikan permukaan air laut yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Dari jumlah tersebut, hampir 30 juta di antaranya diprediksi terjadi di India, tepatnya di kota Chennai dan Kolkata

Ilustrasi banjir sebagai dampak perubahan iklim (UNSPLASH/KELLY SIKKEMA)

 

Penelitian ini pun sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dirilis oleh Greenpeace. Mereka menyebut terdapat tujuh kota besar di Asia yang berpotensi tenggelam. 

Ibu kota Indonesia saat ini, Jakarta, juga masuk ke dalam prediksi tersebut. Setidaknya, terdapat 1,8 juta orang yang akan kehilangan rumahnya sebagai dampak tenggelamnya 17% wilayah dari kota tersebut, Kawula Muda!

Sebelumnya, berbagai analisa iklim telah menyebut tahun 2022 adalah tahun iklim ekstrem. Beberapa insiden memang telah terjadi, sebut saja banjir mematikan di Pakistan hingga Australia. 

Atas ancaman itulah, kesadaran para pembuat kebijakan hingga masyarakat sekitar atas perubahan iklim perlu digaungkan. Bersama-sama, mari kita merawat bumi agar tidak hancur yuk, Kawula Muda! 

Berita Lainnya