Tren Memeluk Sapi untuk Melepaskan Stres

Hai Kawula Muda, percaya enggak kalau memeluk sapi bikin kalian jadi rileks?

Tren memeluk sapi "koe knuffelen" di Belanda. (INSTAGRAM/NOS JEUGDJOURNAAL)
Tue, 27 Oct 2020

Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memang berdampak ke banyak aspek kehidupan, termasuk membuat banyak orang jadi stres. Anjuran untuk tetap di rumah dan social distancing kian membuat orang tertekan memikirkan bagaimana cara mengurangi stres.

Padahal, penelitian mengatakan bahwa orang yang mengalami stres kelenjar adrenalnya akan melepaskan hormon kortisol, yaitu  hormon yang berkaitan dengan respons tubuh terhadap stres. Hormon ini diperlukan agar seseorang dapat berjuang melawan stres.

Untuk memulihkan kadar kortisol, orang-orang disarankan mencari ketenangan dengan cara apa pun, seperti dengan bermain di alam terbuka atau memelihara tanaman.

Tren kesehatan koe knuffelen dari Belanda

Belakangan, naiknya tingkat stres memunculkan sebuah tren unik di Belanda. Dilansir dari Fox News,  Sabtu (17/10/2020), sejumlah orang di Belanda mulai melakukan tren kesehatan memeluk sapi atau disebut “koe knuffelen” untuk menenangkan diri.

Mengutip dari BBC, Jumat (9/10/2020), disebut “koe knuffelen” karena dalam bahasa Belanda secara harfiah berarti “pelukan sapi”.

Orang-orang yang merasa stres ramai-ramai mengunjungi peternakan untuk menghabiskan waktu hingga berjam-jam memeluk hewan mamalia tersebut.

Hal itu mungkin terdengar menggelikan bagi sebagian orang. Namun, dikatakan bahwa aktivitas itu bisa menenangkan karena tubuh sapi yang hangat dan berukuran besar.

Meski baru menjadi tren beberapa waktu belakangan, dikabarkan kalau kebiasaan memeluk sapi sudah ada sepuluh tahun yang lalu di pedesaan-pedesaan di Belanda.

Kenapa sapi?

Suhu tubuh sapi yang lebih hangat, detak jantung yang lebih lambat, sikap yang tenang, dan ukuran yang sangat besar dapat membuat pelukan menjadi sebuah pengalaman yang sangat menenangkan.

Menurut BBC, aktivitas memeluk sapi diyakini bisa mengurangi stres pada manusia dengan melepaskan hormon pengikat oksitosin. Efek menenangkan dari meringkuk dengan hewan perliharaan atau hewan pendukung emosional, tampaknya yang ditekankan saat berpelukan dengan mamalia yang lebih besar.

“Sapi adalah hewan yang sangat santai, mereka tidak berkelahi, mereka tidak mendapat masalah,” ujar seorang pemilik peternakan yang tidak disebutkan namanya oleh BBC.

Selain di Belanda, tren memeluk sapi kini mulai menyebar ke peternakan di Swiss dan Amerika Serikat. Mereka menawarkan sesi pelukan sapi dan mempromosikan bahwa aktivitas ini memicu kegembiraan dan menghilangkan stres.

Sapi juga jadi rileks

Sebuah studi pada 2007 dalam jurnal Applied Animal Behavior Science menyatakan bahwa sapi yang dipeluk menunjukkan tanda-tanda relaksasi yang dalam. Mereka meregangkan tubuh dan membiarkan telinga mereka jatuh ke belakang saat dipijat di area tertentu di leher dan punggung atas.

Lebih lanjut, para peneliti juga menemukan ketika tersebut digosok, dipijak atau dielus, hewan tersebut mengalami relaksasi dan kesenangan juga.

Lantas, buat orang-orang yang tidak berada di dekat peternakan, membelai hewan peliharaan yang lebih kecil seperti anjing atau kucing juga terbukti menurunkan tekanan darah pada manusia dan memberikan efek relaksasi.

Nah, tunggu apa lagi, mari berpelukan!

Berita Lainnya