Perunggu: Band Pulang Kantor dan Keresahan Kaum Urban

Lo suka lagu Perunggu yang mana nih Kawula Muda?

Perunggu (Instagram/perunggu_)
Sun, 16 Oct 2022

Nama Perunggu belakangan kerap disebut sebagai band baru yang potensial di industri musik Indonesia.

Bagaimana tidak, album baru mereka yang baru rilis Maret lalu, yakni Memorandum langsung menempel di telinga anak muda saat ini.

Lagu mereka tak ubahnya merupakan keresahan muda-mudi kelas pekerja di era modern ini. Jenuh akan rutinitas kantor, ambisi mengejar karier, pergolakan batin, hingga keluhan letih sehabis kerja jadi materi ajaib yang kemudian disulap menjadi lagu di album Memorandum.

Trio yang digawangi oleh Maul (vokalis & gitaris), Adam (Bass, Piano, Keyboard), Ildo (Drum) mencoba menunjukkan sisi lain pekerja kerah putih.

Alih-alih menunjukkan sisi pekerja kantoran dengan pendekatan kelas seperti stigma "karyawan SCBD," Perunggu justru memperlihatkan sudut pandang lebih humanis tentang pekerja kantoran.

Lagu "Ini Abadi" jadi salah satu bukti sahih tentang harapan dan keresahan buruh kantoran, yang kerap dilabeli sebagai kelas hedonis.

Lirik "bermuarakan kabar baru, tentang mimpi berkecukupan, tanpa harus lembur lagi..", seakan jadi pesan yang mewakili pekerja urban.


Perunggu (Instagram/perunggu_)

Cara pandang Perunggu sebagai pekerja kantoran juga bisa dilihat dalam lagu "Per Hari Ini", atau lagu "Prematur". Lirik-lirik dalam lagu tersebut seperti memiliki nyawa, yang tentunya mereka rasakan sendiri lewat pengalaman pribadi.

Sisi religius pekerja kantoran juga tak luput dari perhatian para personil Perunggu. Mereka sadar saat pekerjaan dirasa membuat seseorang melupakan dirinya sebagai manusia, mereka akan mencari sesuatu untuk menyadarkan dirinya.

Lewat lagu "33x" Perunggu menangkap sisi lain pekerja urban yang kerap kali mencari sandaran akan peliknya masalah di kantor. 

Lagu "33x" merupakan lagu religi yang barangkali mudah diterima, lagi-lagi lewat pendekatan yang lebih humanis membuat lagu ini tidak terasa seperti mendikte. "33x" adalah refleksi spiritual pekerja urban yang kerap dikesampingkan.


Dinamika kehidupan kantor coba disulap Perunggu menjadi sebuah karya yang tidak terlihat sebagai sesuatu yang mewah. Memorandum adalah karya yang lahir dari tangan-tangan pekerja kerah putih dengan penuh empati.

Maka wajar jika mendengarkan musik dari Perunggu membuat kita bisa lebih merendah dan membumi, bahwa bagaimanapun pekerja kelas menengah adalah manusia.

Secara ajaib perunggu mampu membuat musik yang cukup bisa dinikmati saat berangkat kerja, saat bekerja, atau saat pulang kerja.

Mendengarkan Perunggu seperti mendengarkan musik Sheila on 7 dengan sentuhan DNA dari Polka Wars. Perpaduan musik yang cukup mudah diterima telinga dengan lirik puitis elegan membuat musik Perunggu memiliki warna yang berbeda.

Siapa yang related juga dengan lirik-lirik di lagu Perunggu?

Berita Lainnya