Anak Muda di Indonesia Habiskan Rp 30 Triliun untuk Game Online Luar Negeri

Coba main gim produk dalam negeri, deh, Kawula Muda

Masyarakat Asia Tenggara cenderung mengabiskan waktu dan uang di game mobile. (Unsplash/onurbinay)
Mon, 30 Oct 2023


Gim atau Game menjadi salah satu hiburan berbagai kalangan, dari anak-anak, remaja sampai orang dewasa memainkan game untuk menghibur kepenatan. Tak jarang, permainan yang kini mudah didapatkan secara online atau game online bisa membuat seseorang menjadi kecanduan.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Odo R.M Manuhutu mengatakan fenomena kecanduan game online ini sudah membuat masyarakat Indonesia rela menghabiskan uang yang banyak dan disayangkan uang tersebut lari ke luar negeri.

Dari data di tahun 2021, pasar game online Indonesia mencapai 2 miliar Dolar AS atau setara dengan Rp 31 triliun (asumsi kurs Rp 15.919).

Untuk itu, pemerintah Indonesia berupaya menargetkan aliran uang tersebut mengalir ke dalam negeri.

“Anak-anak muda kit yang 90 juta itu lebih banyak main gim asing, jadi mereka diambil ceruknya. Kita ingin membalik, ceruknya anak-anak muda kita buat gim lokal yang dipakai oleh anak-anak muda,” kata Odo.

Target pemerintah dalam industri game online tersebut agar dominan masuk ke dalam negeri adalah dengan menyusun Peraturan Presiden (Perpres) tentang Program Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional untuk Mendukung Pengembangan Ekosistem Game di Dalam Negeri.

Odo berharap, Presiden Jokowi sudah menyetujui Perpres tersebut pada November tahun ini, mengingat rancangan Perspres tersebut sudah dibahas sejak dua tahun lalu.

Melansir Kumparan, dalam beleid itu akan mengatur soal akses pasar gim, perangkat lunak dan perangkat keras, promosi gim, aktivasi, sampai kompetisi di level regional hingga lokal.

Di samping itu, pelatihan SDM untuk pembuatan game online dalam negeri sudah dilakukan lewat Menko Marves sejak 2022 lalu dan akan berjalan sampai 2024.

Setiap tahunnya, Menko Marves melatih 3000 talenta pembuat game.

"3.000 kali 3 tahun 9.000. Asumsinya dari 9.000 itu yang bisa buat gim yang bagus hanya 100. Dari 100 mungkin hanya 1-2, itu cukup," terang Odo.

Dengan ini, pemerintah menargetkan sebesar 70 persen pengeluaran untuk game online orang Indonesia masuk ke dalam negeri pada tahun 2024-2025.

Sedangkan, Erick Thohir selaku Plt Kemenko Marves mengatakan Indonesia memiliki 150 juta gamers dengan transaksi besar.

"Kalau kita lihat itu ada 150 juta pemain games di Indonesia, yang uangnya enggak tau berapa billion, tapi transaksinya semua terkontrol, bahkan dimonopoli," kata Erick.

"Makanya kemarin saya rapat saya bilang keberatan, ini harus fair sama bangsa Indonesia. Kita jangan disedot terus secara ekonominya, tapi bagaimana kita saling win-win, saling menguntungkan," sambungnya.

Yuk, Kawula Muda kita gunakan produk dalam negeri.

Berita Lainnya