Anggaran Rp 4,4 M Menu Makanan Cegah Stunting di Depok Isinya Tahu-Sawi

Katanya sekarang sudah di-upgrade ya menunya, Kawula Muda

Menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pencegah Stunting di Kota Depok Berisi Tahu dan Sawi (Kolase Prambors)
Fri, 17 Nov 2023


Menu makanan pencegah stunting yang jadi salah satu program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemerintah Kota Depok jadi sorotan usai beredar kabar bahwa makanan yang seharusnya memberikan menu yang mencukupi gizi ini hanya berisikan tahu dan sawi.

Dalam wadah stoples tertutup dilengkapi dengan stiker wajah Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono, terdapat nasi, kuah sup, sawi dan tahu.

Masyarakat yang mendapatkan PMT mengunggah menu yang dirasa kurang bisa memenuhi gizi tersebut ke sosial media sampai diunggah kembali oleh akun informatif Depok di Instagram @depok24jam.

Beberapa hari belakangan ini, akun tersebut cukup vokal untuk memberikan update terkait makanan yang diberikan pemerintah dengan anggaran Rp 4,4 miliar tersebut.  

Tangkapan Layar Menu Pemberian Makanan Tambahan Kota Depok Berisi Sawi dan Tahu (INSTAGRAM/depok24jam)

 

Selain sawi dan tahu, menu berikutnya yang jadi sorotan adalah bubur, bola-bola singkong dan kentang, makaroni dan telur puyuh.

Menurut keterangan salah satu warga, PMT tidak berhasil menggugah selera makan anaknya dan bertanya-tanya apakah menu tersebut sudah sesuai untuk mencegah stunting?

Apa Itu Pemberian Makanan Tambahan dari Pemerintah Kota Depok?

PMT adalah program yang akan dijalankan selama 28 hari, terhitung sejak 10 November sampai 7 Desember 2023.

Makanan ini akan diberikan kepada balita di Kota Depok melalui puskesmas terdekat dengan anggaran satu paket makanannya Rp 18.000.

Mary Lizawati selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok menuturkan anggaran program PMT lokal berasal dari dana insentif fiskal untuk penanganan stunting dari pemerintah pusat sebesar Rp 4,9 miliar. Anggaran tersebut dibagi ke 38 Puskesmas. 

Ia menerangkan, anggaran Rp 18.000 itu bukan hanya untuk makanan, namun juga untuk pajak, kemasan, distribusi hingga cuci kemasan.

Berdasarkan petunjuk teknis PMT harus berbahan pangan lokal untuk balita berupa makanan lengkap siap santap atau kudapan kaya sumber protein hewani dengan memperhatikan gizi seimbang.

Di Depok sendiri tercatat ada sebanyak 9.882 balita yang memiliki kategori kurang gizi, kurang berat badan, balita stunting dengan gizi kurang dan balita berat badan tidak naik yang tersebar di 11 kecamatan.

Klaim Pemerintah Kota Depok tentang PMT Cegah Stunting

Menurut Mary program PMT sudah cukup memenuhi gizi balita. Dalam seminggu, akan ada enam hari diberikan kudapan dan satu hari makanan lengkap. Kemungkinan, warga Depok belum familiar dengan kudapan.

Menurutnya pula, kudapan yang diberikan sudah sesuai dengan buku resep dari UNICEF.

"Ini kan rame 'cuma dua tahu, cuma dua otak-otak'. Dari buku resep yang dikeluarkan oleh UNICEF dan Kementerian Kesehatan bahwa memang di kudapan itu terdapat dua jenis protein hewani yang sudah mencukupi kandungan gizi untuk para balita," kata Mary dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (16/11/2023).

Dari pernyataannya, otak-otak yang diberikan adalah jenis otak-otak isi telur, bukan sembarangan yang dijual di pinggir jalan dan sudah sesuai standar yang dikeluarkan Kemenkes, Kawula Muda.

DPRD Depok Kecewa dengan Menu PMT Cegah Stunting

Anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman mengaku heran dengan menu PMT yang disajikan seminggu belakangan ini.

Ikra mempertanyakan kandungan gizi dalam makanan tersebut, mengingat program PMT seharusnya bertujuan untuk menurunkan tingkat stunting di Kota Depok. "Sangat tidak layak, enggak ngerti apa pertimbangannya," kata Ikra dikutip dari Kompas, Rabu (15/11/2023).

Menurutnya, program ini seolah-olah hanya untuk menggugurkan kewajiban pemerintah saja dengan membuat makanan seadanya, padahal dana anggarannya mencapai Rp 4,4 miliar.

Ia pun berharap pemerintah bisa memberikan menu yang bergizi, misal telur, ikan atau daging.

Menu TMP Cegah Stunting Sudah Di-upgrade

Dari pantauan tim Prambors, menu program Pemberian Makanan Tambahan sudah mulai membaik usai viral di sosial media dan jadi sorotan berbagai lapisan masyarakat.

Kini, tempat topes yang lama sudah diganti dengan wadah tempat makan lengkap dengan menu seperti nasi yang dibentuk karakter, telur puyuh, sayur tumis tahu, dan beberapa potong daging tepung serta buah jeruk.

Menu Pemberian Makanan Tambahan Kota Depok di-upgrade dari tahu dan sawi (INSTAGRAM/depok24jam)

 

Meski bentuk wadahnya sudah diganti, stiker dengan wajah Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok masih terpasang di atas tutup tempat makan.

Semoga ke depannya pemerintah Kota Depok akan konsisten dalam memberikan makanan bergizi untuk mencegah stunting agar balita bisa terus sehat, ya, Kawula Muda.

Berita Lainnya