Bukan 6 Mei, Hari Raya Waisak 2023 Jatuh pada 4 Juni

Coba cek kalender lo, udah update belum, Kawula Muda?

Ilustrasi perayaan Waisak (UNSPLASH/VISUAL KARSA)
Fri, 05 May 2023

Menteri Agama melalui Dirjen Bimas Buddha menegaskan bahwa Hari Raya Waisak 2567 BE jatuh pada 4 Juni 2023 mendatang. Hal ini terkait dengan banyaknya kalender yang menulis bahwa hari raya tersebut dirayakan pada Sabtu (06/05/2023), Kawula Muda! 

“Waisak 2567 BE bertepatan 4 Juni 2023. Ini juga sudah terakomodir dalam Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Menteri Tenaga Kerja," tegas Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, di Jakarta, Sabtu (29/04/2023) mengutip Kontan. 

Perbedaan tersebut pun membingungkan masyarakat Indonesia. Tak jarang pula, pertanyaan serupa diajukan di media sosial. Lantas, mengapa terdapat perbedaan tersebut?

Waisak dirayakan untuk memperingati kelahiran, pencerahan, serta kematian Siddhartha Gautama (FREEPIK)

 

Mengapa Tanggal Waisak Berbeda?

Waisak merupakan salah satu hari penting bagi umat Buddha. Sebab, tanggal tersebut memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Siddhartha Gautama, yang umumnya dikenal sebagai Buddha. 

Secara internasional, Waisak dirayakan pada 5 Mei. Namun, hari raya ini dapat jatuh pada tanggal yang bervariasi sesuai tradisi Buddha di negara masing-masing. Sebut saja Myanmar (3 Mei 2023), Malaysia (4 Mei 2023), India (5 Mei), China (5 Mei), hingga Singapura (2 Juni 2023). Perbedaan itu juga terjadi di Indonesia sehingga baru merayakan Waisak pada 4 Juni mendatang. 

Terjadinya hal tersebut dikarenakan perbedaan perhitungan kalender lunar dan solar. Pada kalender solar (matahari), rotasi bumi terhadap matahari (satu tahun) dihitung sebanyak 365 hari. Sementara itu, kalender lunar hanya menganggap 355 hari. Karena itu, terdapat perbedaan 10 hari antara kedua kalender. 

Di sisi lain, terdapat pula tahun kabisat lunar yang memiliki 13 purnama sehingga terjadi Waisak ganda. Apabila terjadi, maka, perhitungannya berpatokan pada kalender lunar atau Chandra Buddhis yang sudah menyesuaikan dengan perhitungan kalender matahari atau solar-surya.

Berdasarkan perhitungan pihak kementerian, tahun 2023 merupakan tahun kabisat lunar dan mengalami Waisak ganda. “Tahun 2023 Masehi adalah tahun kabisat lunar di mana terdapat bulan Waisak ganda. Maka yang diambil adalah Purnama-Sidhi Waisak kedua yang jatuh pada 4 Juni 2023 dengan detik Waisak pukul 10.41.19 WIB," tambahnya. 

Pematokan hari raya Waisak di Indonesia memang menggunakan patokan astronomi universal. Perhitungan tersebut merupakan budaya pendahulu umat Buddha di Indonesia dan menyatukan berbagai penggunaan kalender lunar dari tradisi agama yang berbeda. 

"Pedoman yang dipergunakan dalam penetapan hari raya Tri Suci Waisak dan hari besar Buddhis lainnya di Indonesia adalah Purnama-Sidhi berdasarkan perhitungan astronomi yang bersifat universal, ilmiah, dan modern," jelas Supriyadi. 

Berita Lainnya