Dua Gadis di Pakistan Hilang, Diduga Kabur untuk Bertemu BTS

Kawula Muda, jangan sampai begini ya...

BTS, Group Asal Korea Selatan (ALLKPOP)
Thu, 12 Jan 2023


Dua orang gadis yang dilaporkan hilang di Pakistan pekan lalu, ditemukan ratusan kilometer dari tempat tinggal mereka saat diamankan polisi, Kawula Muda. Kabar hilangnya dua gadis tersebut diketahui sempat menghebohkan Pakistan.

Pasalnya, dua gadis yang berusia 13 dan 14 tahun tersebut kabur dari rumah untuk menemui idola mereka di Korea Selatan, BTS, dengan menggunakan kereta api.

Ilustrasi Kereta di Pakistan (UNSPLASH)

Keduanya dilaporkan hilang pada Sabtu pagi, (07/01/2023) di Korangi, Kota Karachi, Pakistan, kata Abraiz Ali Abbasi, seorang inspektur polisi senior di daerah tersebut. Melansir CNN, setelah mendapat laporan hilangnya dua gadis tersebut, polisi langsung bergerak cepat untuk melacak keadaan mereka.

Selama penggeledahan di rumah mereka, polisi menemukan buku harian yang mengungkap rencana mereka pergi ke Korea Selatan untuk bertemu dengan BTS, kata Abraiz dalam pernyataannya.

“Dari buku harian itu kami melihat mereka menyebutkan jadwal kereta api dan bahwa mereka berencana melarikan diri dengan teman mereka yang lain… yang kemudian kami wawancarai,” kata Abraiz seperti yang dikutip dari CNN, Kamis (12/01/2023).

“Kami mulai melacak mereka secara agresif dan mengetahui bahwa mereka ditahan oleh polisi di kota Lahore tempat mereka bepergian dengan kereta api,” lanjutnya.

Setelah mengetahui hal tersebut, Abraiz melakukan pengaturan untuk membawa gadis-gadis tersebut pulang ke Karachi dengan melakukan koordinasi dengan polisi di Lahore.

Lahore, lokasi ditemukannya kedua gadis tersebut yang diketahui berjarak 750 mil dari tempat tinggal mereka memang terbilang cukup jauh, mengingat umur kedua gadis tersebut yang masih remaja. Hal ini jelas mengkhawatirkan bagi pihak kepolisian Pakistan, Kawula Muda. 

Abraiz bahkan mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan anaknya ketika aktif di dunia maya, serta lebih mengenal apa saja yang diakses oleh anaknya secara online.

Tidak hanya itu, jurnalis budaya Pakistan Rabia Mehmood, juga ikut angkat bicara mengenai kasus ini, Kawula Muda.

"Tidak mengherankan jika dua remaja mengambil risiko ini karena 'stan' mampu melakukan ini untuk idola mereka," kata Rabia, menggunakan istilah sehari-hari untuk penggemar setia. 

“Tapi jika kita memiliki ruang fangirling terorganisir yang lebih aman, penggemar yang lebih muda dapat terlibat secara terbuka dan bebas satu sama lain tentang favorit mereka alih-alih mengambil risiko seperti itu,” katanya menegaskan.

Berita Lainnya