Dua Psikolog Jadi Pengantar Iga Swiatek Menjuarai French Open 2020

Kawula Muda, makin percaya deh kalau kekuatan dan keshatan mental itu penting banget!

Petenis Polandia, Iga Swiatek. (INSTAGRAM/IGA SWIATEK)
Sun, 11 Oct 2020

Tenis, secara kasat mata, adalah olahraga individual. Saat melakoni sebuah pertadingan, yang tampak memang seorang atlet itu sendiri sedang berjuang menghadapi lawan di seberang net. Padahal sosok atlet itu sejatinya merupakan hasil sebuah kerja tim.

Umumnya dalam sebuah tim, seorang atlet  minimal didampingi dua pelatih, yaitu pelatih fisik dan pelatih teknik. Namun, keumuman tersebut tidak berlaku bagi sosok muda fenomenal yang baru saja menjuarai turnamen French Open 2020, Iga Swiatek.

Swiatek yang di luar dunia tennis hanyalah seorang remaja yang baru saja menamatkan SMA, selama ini rupanya punya kekuatan lain di timnya. Iga mempekerjakan dua psikolog untuk membangun dan memperkuat sisi mentalnya. 

Salah satu yang bekerja untuknya adalah Daria Abramowich, psikolog olahraga profesional, yang juga seorang mantan atlet layar yang sudah 25 tahun malang-melintang di dunia olahraga.

Dalam sebuah wawancara resmi ketika ia menyelesaikan pertandingan babak keempat di Roland Garros, banyak orang dibuat heran, gadis ingusan pencinta band Guns N'Rosses dan Pink Floyd ini sangat fasih bicara tentang peran penting penerapan psikologi olahraga bagi seorang atlet.

"Saya percaya bahwa kekuatan mental adalah hal terpenting di tennis, karena siapa pun bisa bermain dengan teknik dan level permainan yang sangat baik," kata Swiatek.

"Jad,i yang bisa tampil sebagai pemenang adalah mereka yang tangguh dan bisa bertahan saat menghadapi tekanan. Karena itu saya bekerja sama dengan, bukan hanya satu, tetapi dua psikolog, untuk meningkatkan sisi ketahanan mental tersebut," kata Swiatek lagi.

Remaja 19 tahun ini juga menambahkan bahwa kehadiran sosok Daria di dalam tim membuatnya semakin pintar membaca permainan lawan, mampu mengendalikan situasi saat dalam tekanan, dan meningkatkan kepercayaan diri di lapangan.

Setelah prestasi fenomenalnya, setelah ini Iga Swiatek akan disibukkan dengan berbagai publisitas dan tentu saja, popularitas!

Beberapa contoh atlet pernah berada di posisi seperti ini. Sayanyanya, mereka gagal mengontrol diri, lalu tenggelam dan tak pernah lagi kembali ke performa terbaik. 

Hal tersebut sudah diwanti-wanti oleh Daria. Ia memastikan, istilah "populer lalu tenggelam" adalah sebuah kondisi yang bisa diantisipasi dan dicarikan jalan keluar.

Itu hanyalah salah satu dari sekian banyak hal lain yang menjadi bahan penelitian dan pekerjaannya sebagai seorang psikolog olahraga. 

Oh ya, hampir lupa. Sosok atlet individual lain yang juga punya kesadaran akan pentingnya peran psikologi olahraga adalah Michael Phelps. Tidak heran jika deretan prestasinya mentereng, kan?

Wah, beruntung banget Iga Swiatek punya tim sesolid ini ya!

Berita Lainnya