Jembatan Kaca Seruni Dinilai Berbahaya hingga Buat Gubernur Terjatuh

Semoga ada solusi supaya gak licin lagi ya, Kawula Muda!

Dokumentasi Jembatan Kaca Seruni Point Bromo (KEMENTERIAN PUPR)
Mon, 20 Feb 2023

Jembatan Kaca Seruni Point Bromo yang berada di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, dinilai berbahaya. 

Hal itu terkait dengan permukaan jembatan yang terbuat dari kaca sehingga rawat pecah dan terpeleset. Keluhan tersebut pun banyak disampaikan di media sosial. 

“Apa gak bahaya jembatan kaca tapi bentuknya menurun? Ini Baru permulaan aja udh kpleset, gmn klo rame pengunjungnya + ada yg bawa anak. Apa gak Bahaya?” tulis salah satu warganet. 

Proses pembersihan Jembatan Kaca Seruni yang licin (ANTARA/UMARUL FERUQ)

 

“Karena suasana di sekitar kan berembun ya, jembatan kaca pasti licin. Kemungkinan wisatawan jatoh lebih besar daripada mereka bersuka ria,” balas warnganet lainnya. 

Sebagai informasi, Jembatan Kaca Seruni Point Bromo membentang sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 Maret. Adapun jembatan yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tersebut dibangun di atas jurang yang memiliki kedalaman 80 hingga 100 meter. 

Menggunakan material kaca pengaman berlapis dengan tebal 12 mm, Jembatan Kaca Seruni Point diklaim kuat menampung hingga 100 orang sekaligus. Jembatan ini pun rencananya mulai dibuka untuk umum mulai Oktober 2023 mendatang.

Gubernur Jawa Timur Terjatuh

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terjatuh di atas Jembatan Kaca Seruni Point pada Rabu (15/02/2023) kemarin. (TWITTER)

  

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terjatuh di atas Jembatan Kaca Seruni Point pada Rabu (15/02/2023) kemarin. Pada video yang beredar, terlihat Gubernur Jawa Timur tersebut berjalan menuju tengah jembatan kaca bersama rombongannya. 

Mereka pun melepas sepatu dan hanya mengenakan kaus kaki saat melintasi jembatan. Tiba-tiba saja, seseorang yang berada di belakang Khofifah terpeleset akibat permukaan kaca yang licin. Hal itu pun menyebabkan Khofifah turut terjatuh.

Kala itu, memang kawasan sekitar Bromo baru diguyur hujan. Diduga, masih ada sisa air sehingga kaca di atas jembatan tersebut menjadi licin. 

Sejumlah orang yang berada di lokasi pun langsung menolong Khofifah. Setelah diperiksa lebih lanjut, ia tidak mengalami luka serius. 

“Alhamdulillah, semuanya baik-baik saja,” tutur Kabiro Administrasi Pimpinan Provinsi Jawa Timur, Ali Kuncoro, mengutip Detik pada Jumat (17/02/2023). 

Disebut Jadi Daya Tarik Wisatawan


Khofifah menyebut jembatan tersebut dapat saja menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sebab, dari jembatan tersebut, pengunjung dapat menikmati pemandangan dari Gunung Bromo, Gunung Batok, serta Gunung Semeru. 

Karena itulah, ia meyakini wisata baru tersebut dapat membuat wisatawan tinggal lebih lama di kawasan TN Bromo Tengger Semeru. 

"Kami berharap masyarakat bisa menginap dua malam ketika berwisata di Bromo. Selain matahari terbit, wisatawan juga bisa menikmati jembatan kaca di Seruni Point," kata Khofifah.

Diketahui, jembatan tersebut dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang bekerja sama dengan anak bangsa dengan dana Rp 15 miliar. Dana tersebut pun menggunakan anggaran tahun 2021 dan 2022. 

Adapun telah dilakukan uji beban terhadap jembatan tersebut untuk mengetahui performa struktur dan kawat-kawat baja jembatan. 

Apabila terdapat kaca yang pecah, kerusakan jembatan tidak akan langsung pecah berkeping-keping. Namun, kerusakan tersebut akan berupa retakan kubus-kubus kaca.

Dikarenakan terbuat dari kaca dan dianggap ‘menantang’, jembatan tersebut tergolong sebagai destinasi wisata adrenalin. 

Berita Lainnya