Kasus Penembakan Brigadir J Penuh Kejanggalan, Apa Saja?

Hmmm....

Ilustrasi penembakan dengan pistol (Unsplash/Maxim Hopman)
Wed, 13 Jul 2022


Kasus penembakan yang menyebabkan tewasnya Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat (J) terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Adapun penembakan tersebut terjadi di daerah Jakarta Selatan pada Jumat (08/07/2022) lalu. 

Namun, terdapat banyak kejanggalan yang dirasa oleh publik terkait kasus penembakan tersebut. Mengutip Narasi dan berbagai sumber informasi lainnya, berikut beberapa kejanggalannya!

Kepolisian tengah mengusut kasus penembakan Brigadir Novriansyah Yoshua Hutabarat (J) (HUMAS MABES POLRI)

 

Diumumkan Tiga Hari Setelah Kejadian

Peristiwa penembakan tersebut baru diumumkan pada Senin (11/07/2022) siang jelang petang. Padahal, penembakan telah terjadi pada Jumat (08/07/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. 

Kamera Pengawas Mati

Hingga saat ini, tidak ada bukti pasti yang menunjukkan siapa penembak Brigadir J. Pasalnya, kamera pengawas alias CCTV di rumah Sambo mati pada saat kejadian tersebut. Hal tersebut juga dinilai janggal, meningkat rumah tersebut adalah rumah dinas seorang jenderal. 

“Apakah begitu longgarnya sistem pengaman di rumah dinas seorang Kadiv Propam sehingga CCTV pun kabarnya rusak semua?” tutur Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, mengutip CNNIndonesia pada Rabu (13/07/2022). 

Awalnya Enggan Sebut Kasus Pelecehan

Menurut informasi terbaru, diketahui penembakan tersebut dilakukan oleh ajudan Kadiv Propam, Bharada E. 

Adapun menurut konferensi pers terbaru, motifnya adalah Bharada E yang melindungi istri Kadiv Propam saat dilecehkan secara seksual oleh Brigadir J. Namun, terkait ‘pelecehan’ tersebut awalnya tidak dibahas oleh pihak kepolisian. 

Di Mana Kadiv Propam?

Polisi menyatakan bahwa penembakan tersebut terjadi saat Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo sedang tidak di rumah. Adapun ia dijelaskan tengah melakukan tes PCR Covid-19 di luar rumah. Namun, pihak kepolisian tidak merincikan lebih lanjut di mana lokasi tes yang dilakukan oleh Kadiv tersebut. 

Dari versi polisi di konferensi pers, disebutkan bahwa Brigadir J melepaskan tujuh tembakan terlebih dahulu karena panik. Namun, tidak ada satu pun yang mengenai Bharada E. 

Kemudian, Bharada E membalas tembakan tersebut dengan melepas lima proyektil. Satu di antaranya pun mengenai dada Brigadir J. Hal itulah yang menyebabkan Brigadir J meninggal dunia. 

Berita Lainnya