OJK Sebut Banyak Anak Muda Sulit Ambil KPR Akibat Terjerat PayLater

Hayo siapa yang sering menggunakan paylater?

Anak Muda susah ambil KPR akibat Paylater (UNSPLASH/tierra mallorca)
Mon, 21 Aug 2023


Badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa, anak muda saat ini sangat susah untuk mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR) akibat terjerat PayLater.

Friderica Widyasari Dewi atau akrab disapa Kiki selaku Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK menjelaskan PayLater menjerat sejumlah generasi muda dalam utang.

Menurut Kiki, jeratan utang PayLater itu berbuntut sangat panjang. Jika seseorang terlilit utang dan tidak bisa membayarnya maka akan masuk ke dalam catatan blacklist di Lembaga Keuangan. Selain itu, dampaknya juga kesulitan untuk mendapatkan pendanaan atau utang lainnya seperti KPR.

Dilansir dari Liputan6, diketahui layanan PayLater memang memberikan para konsumennya kemudahan dalam membeli barang dengan membayar belakangan. Walaupun begitu, layanan ini banyak memunculkan kerugian untuk pengguna.

Anak Muda susah ambil KPR akibat Paylater (UNSPLASH/towfiqu barbhuiya)

 

“Beberapa bank kemarin mengeluhkan tanda kutip ke kami, ini anak-anak muda banyak yang harusnya ngajuin KPR rumah pertama, tapi enggak bisa karena ada utang di PayLater itu kadang Rp 300 ribu, Rp 400 ribu, tapi kemudian jelek kan credit score-nya," Terang Kiki dalam konferensi pers OJK pada Jumat (18/08/2023) dilansir dari CNN Indonesia.

Kiki juga mengungkapkan bahwa PayLater sudah masuk ke dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang menjadi salah satu penilaian performa keuangan masyarakat saat berurusan dengan perbankan seperti, KPR.

"PayLater sudah masuk ke SLIK kita. PayLater ini sudah nyata banget,” ucap Kiki.

Kiki mengatakan juga sudah ada banyak laporan dari berbagai perbankan mengenai masyarakat yang gagal untuk mengajukan KPR karena memiliki utang PayLater. Padahal utang tersebut juga tidak banyak namun tetap mempengaruhi performa keuangan.

Atas hal tersebut, Kiki pun cukup memberikan ketegasan kepada masyarakat untuk terus berhati-hati dalam menggunakan PayLater.

"Terus kemudian mereka kadang mau melunasi itu (PayLater) nya sudah tutup, kadang-kadang jadi masih gantung, mau dihubungi susah dan lain-lain. Jadi itu mesti hati-hati, itu nyata di sekitar kita,” ucap Kiki.

"Anak muda itu harus hati-hati. Masa depannya itu sudah bisa terganggu kalau dari sekarang mereka enggak hati-hati dalam mengelola uang, dalam berhutang kayak gitu (PayLater)," tutup Kiki.

Berita Lainnya