Polusi Udara Penyebab Kematian Dini Tertinggi di Dunia dan Tidak Ada Obatnya

Serem banget. Real.

Ilustrasi polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan (SHUTTERSTOCK)
Fri, 11 Aug 2023

Polusi udara di Jakarta semakin memburuk. Pada Kamis (10/08/2023), kualitas udara di Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. 

Adapun, kualitas udara di Jakarta mencapai angka 164 AQI US dengan indikator udara berwarna merah alias tidak sehat, Kawula Muda. 

Tidak hanya pada hari Kamis, dalam satu minggu terakhir ini, warga Jakarta harus hidup dengan udara yang tidak sehat. 

Pasalnya, sebelum menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, kualitas udara pada Rabu (09/08/2023) sudah memasuki kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dan berada di peringkat 3 dengan 124 AQI US.

Kualitas udara Jakarta dipenuhi Polutan Utama sebesar PM 2,5, 9 kali di atas panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Rangking kota besar paling berpolusi langsung di dunia (TANGKAPAN LAYAR/Iqair)

Bahkan, salah satu kota penyangga Jakarta, Tangerang, menjadi kota paling polusi per Juli 2023. Disebutkan jika menghirup udara di Tangerang setara dengan merokok 112 batang per bulan.

Pemerintah Indonesia diketahui belum bisa berbuat banyak untuk kondisi yang mengkhawatirkan ini.

Presiden Jokowi mengungkapkan salah satu solusi untuk mengurangi polusi udara di Jakarta saat ini adalah dengan memindahkan Ibu Kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Ya polusi itu, tidak hanya hari ini, sudah bertahun tahun kita alami di Ibu Kota DKI Jakarta. Ini bertahun-tahun kita alami,” ujar Jokowi pada Senin (07/08/2023).

“Dan salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta sehingga sebagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara.”

Jokowi juga menambahkan jika memperbanyak moda transportasi massal dan memperbanyak kendaraan bertenaga listrik juga jadi beberapa solusi lain.

Jika terus seperti ini, warga Jakarta harus menelan efek kesehatan yang menakutkan.

Polusi Udara Jadi Penyebab Kematian Dini Terbesar di Dunia

Kota Tangerang Selatan (Tangsel) disebut sebagai kota terpolusi pada Juli 2023 (TEMPO)

Menurut data terbaru dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), polusi udara menjadi penyebab penyakit dan kematian dini terbesar di dunia saat ini, melansir Detik.

Disebutkan oleh UNFCCC, setidaknya 73 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat terkena polusi.

Lebih mengenaskannya lagi, 9 dari 10 orang di seluruh dunia menghirup udara yang mengandung tingkat polutan yang melebihi pedoman WHO, Kawula Muda.

Artinya, kondisi udara saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

Bahkan, polusi udara rumah tangga dalam ruangan dari memasak dengan bahan bakar dan teknologi menyebabkan sekitar 3,8 juta kematian di tahun 2016.

Ahli Sebut Tidak Ada Obat Jika Sudah Terkena Polusi Udara 

Polusi Udara Jakarta (TWITTER/BanyuSadewa)

Tidak hanya membuat engap saat beraktivitas di luar rumah, masyarakat tentu khawatir akan efek kesehatan dari polusi udara.

Dokter spesialis paru dr Agus Dwi Susanto, SpP (K) menegaskan, penting untuk setia orang yang mengalami gejala untuk langsung memeriksakan diri ke dokter. 

Pasalnya, penanganan tepat yang diberikan bergantung pada kondisi masalah kesehatan yang dialami, melansir Detik pada Jumat (11/08/2023).

"Yang terpenting ketika ada keluhan pernapasan, tidak perlu nunggu (gejala) berat. Segera ke dokter datang ke rumah sakit, minta pertolongan. Itu lebih bagus," ujar dr Agus.

Dalam beberapa kasus, paparan polusi udara bagi paru-paru masih bisa dipulihkan dan dikembalikan fungsinya seperti sebelum terkena dampak polusi.

Namun, jika memiliki penyakit bawaan seperti asma atau polusi udara menimbulkan penyakit berat lainnya, hal tersebut sulit untuk disembuhkan. 

Bahkan, efek jangka panjang dari polusi udara bisa membuat kondisi paru-paru tidak bisa kembali seperti biasa dan akan menetap, Kawula Muda.

Sayangnya, kondisi udara di Jakarta dan beberapa kota lain di Indonesia terus memburuk akhir-akhir ini. Jika terus seperti ini, masyarakat harus menelan dampak jangka panjang kesehatan dari polusi udara.

Adapun, efek dari polusi udara jangka panjang bisa meningkatkan risiko banyak penyakit mulai dari gangguan pernapasan, efek ke kulit, hingga penyakit kardiovaskular akibat paparan polusi udara.

Apa yang Harus Dilakukan Hadapi Polusi Udara?

Dampak kesehatan polusi udara bagi kesehatan (UNSPLASH)

Kawula Muda, pada akhirnya masyarakat yang harus melakukan antisipasi dan juga melindungi diri sendiri.

Sebab, melindungi diri sendiri menjadi hal yang utama sebelum melakukan pencegahan lain yang berdampak besar.

Pasalnya, masyarakat sudah menghadapi kenyataan jika kualitas udara kini memburuk.

Berikut hal yang bisa lo lakukan untuk menghadapi polusi udara yang semakin memburuk.

1. Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan

2. Menggunakan air purifier atau pemurnian udara di dalam ruangan

3. Menghindari kegiatan di luar ruangan dan menutup jendela ruangan

4. Berolahraga di dalam ruangan

5. Melengkapi nutrisi tubuh dengan memakan makanan bergizi dan multivitamin

6. Mandi dengan bersih setelah dari luar ruangan agar menghilangkan polutan yang mungkin ada pada kulit atau rambut

7. Minum air putih 

Semoga sehat selalu, Kawula Muda!

Berita Lainnya