Pria Singapura Tuntut Temannya karena Trauma Kena Friend Zone

Lo pernah di-friend-zone-in juga gak, Kawula Muda?

Ilustrasi gerakan tangan sebagai simbol 'friend zone' (ISTOCK)
Fri, 03 Feb 2023


Seorang pria Singapura menuntut teman wanitanya dengan Rp 34,2 miliar ke pengadilan karena terus menerus berada di zona friend zone. Hal itu, menurutnya, membuat ia mengalami trauma emosional setelah cintanya ditolak. 

Pria tersebut bernama Kawshigan, sedangkan sang perempuan bernama Nora Tan. Pada awalnya, Kawshigan menganggap Nora memiliki perasaan romantik nan spesial seperti yang ia rasakan. Nahas, pernyataan cintanya malah ditolak, Kawula Muda!

Tuntutan tersebut pun dilayangkan kepada Pengadilan Tinggi Singapura dengan nilai tuntutan senilai 3 juta dolar Singapura atau Rp 34,2 miliar. Nora disebut menyebabkan pencemaran nama baik serta trauma, depresi dan dampak buruk pada hidupnya. 

Kronologi Tuntutan Akibat Friend Zone

Pada awalnya, keduanya bertemu pada 2016 lalu dan menjadi teman dari waktu ke waktu. Sayangnya, pada September 2020, masalah mulai muncul karena Tan menganggap Kawshigan hanya sebagai teman alias friend zone

Merasa terbebani dengan perasaan sang pria, Tan pada awalnya meminta Kawshigan mengurangi interaksi dengannya. Namun, hal itu ditolak oleh pihak pria karena menganggap hal itu merupakan langkah mundur dalam hubungan mereka. 

Pada 22 Oktober 2020, Kawshigan kemudian mengeluarkan surat permintaan yang mengecam tindakan hukum untuk Tan. Ia menyebut ‘temannya’ tersebut menimbulkan ‘kerugian materi yang timbul dari kelalaian akibat tekanan emosional dan kemungkinan pencemaran nama baik’.

Tan yang tidak terima pun mengajak Kawshigan untuk melakukan mediasi dengan konselor. Setelah satu setengah tahun, Tan memutuskan untuk menghentikan sesi tersebut karena merasa sia-sia. Ia tetap tidak berhasil meyakinkan sang pria untuk berhenti mencoba menjalin hubungan romantik dengannya. 

Pada April 2022, Tan disebut mulai melakukan pelecehan secara verbal kepada sang pria. Pada 14 Mei 2022, Tan sepenuhnya menghentikan hubungan komunikasi dengan orang yang ia anggap teman tersebut. Hal inilah yang disebut Kawshigan sebagai ‘pelanggaran kesepakatan untuk memperbaiki hubungan mereka’.

Hal itu tidak dapat diterima oleh Kawshigan. Pada 7 Juli 2022, Kawshigan mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tinggi kepada Tan atas ‘pelecehan verbal’ yang ia dapat. Kawshigan menyebut dirinya menderita kerugian dalam kapasitas penghasilan serta adanya biaya yang ia keluarkan untuk program rehabilitasi pasca trauma hubungan percintaannya tersebut.

Tuntutan sebesar 3 juta dolar Singapura pun disebut sebagai persiapan sidang pada 9 Februari 2023. Hmmm… kira-kira akan seperti apa akhir sidang ini, ya Kawula Muda?

Mengapa Friend Zone Kian Populer?

Ilustrasi seorang pria yang depresi dan kecewa karena dianggap friend zone oleh 'teman' perempuannya (UNSPLASH/NIK SHULIAHIN)

 

Istilah friend zone mulai dikenal sejak dituturkan oleh pemeran sitkom populer F.R.I.E.N.D.S, Joey. Pada episode berjudul “The One With The Blackout” yang tayang pada 1994, ia mengatakan kepada Ross bahwa tengah berada dalam friend zone.

Mengutip Firstpost, ungkapan itu biasanya digunakan oleh pria heteroseksual ketika pihak perempuan tidak membalas perasaan romantisnya. 

Cambridge Dictionary turut mengartikan istilah tersebut sebagai situasi saat ‘keadaan berteman dengan seseorang yang lo suka dalam hubungan romantis atau seksual’. 

Hal ini pun sebenarnya mirip dengan istilah ‘cinta bertepuk sebelah tangan’, Kawula Muda! Namun, kata friend zone sekaan memberikan sentuhan modernisasi kepada istilah tersebut. 

Istilah tersebut juga sangat cocok untuk menggambarkan perasaan Tom Hansen kepada Summer pada 500 Days of Summer. Karena salah mengartikan arti, Tom yang menaruh perasaan romantis kemudian ditolak oleh Summer yang menganggapnya hanya sekadar teman. 

Friend zone pun kemudian mengakar dalam budaya populer. Sayangnya, seorang ahli menunjukkan bahwa ungkapan tersebut memiliki makna yang ‘terkesan negatif’ dan bahkan ‘beracun’. Banyak laki-laki yang disebut menganggap zona friend zone sebagai hal yang menantang maskulinitas mereka, Kawula Muda! 

Karena itulah, terdapat aksi nekat pria di Singapura tersebut karena menganggap status friend zone sebagai sebuah penghinaan baginya. 

Berita Lainnya