Studi: Pria Jomblo Lebih Rentan Meninggal karena Gagal Jantung

Masa iya?

Ilustrasi Pria Jomblo (UNSPLASH/andrew neel)
Fri, 04 Aug 2023

Hidup dengan memiliki pasangan memang menjadi impian semua orang, terlebih bisa hidup sampai ke jenjang pernikahan.

Namun, tidak jarang juga banyak orang yang lebih memilih untuk menyendiri atau jomblo dengan alasan tidak ingin memiliki pasangan maupun alasan belum menemukan pasangan yang cocok.

Dilansir dari Daily Mail Health, terdapat sebuah studi terkait pria yang jomblo atau membujang seumur hidup, memiliki efek dua kali lebih berpotensi meninggal akibat gagal jantung dalam kurun waktu lima tahun setelah terdiagnosis dari pada pria yang sudah menikah.

Temuan studi itu, berdasarkan analisis peneliti terhadap lebih dari 6.800 orang dewasa Amerika Serikat, yang menambah bukti terkait manfaat kesehatan yang tidak terduga dari pernikahan, termasuk penurunan risiko demensia dan diabetes tipe 2.

Selain itu, berdasarkan studi dari Akademis dari Universitas Colorado, yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan American College of Cardiology bersama World Congress of Cardiology pada Sabtu, (04/03/2023). Presentasinya mengungkapkan studinya mengambil data dari pelibatan orang dewasa berusia 45 tahun ke atas. Penelitiannya tercatat dari 94 relawan yang sudah didiagnosis secara medis dengan gagal jantung kemudian dibandingkan dua studi tersebut.

Pembandingan studi tersebut, para ahli melihat dari rata-rata berapa mala pasien dari kelompok yang berbeda bertahan hidup, dengan peserta menjalankan masing-masing hidupnya selama sekitar lima tahun.

Studinya menuai hasil, dengan Jomblo atau bujangan seumur hidup itu berpotensi 2,2 kali lebih mungkin untuk meninggal dalam waktu lima tahun setelah didiagnosis penyakit gagal jantung dari pada pria yang menikah.

Ilustrasi Pria Jomblo (UNSPLASH/dollar gill)

 

Menariknya, bagi wanita, tidak ada keterkaitannya antara status pernikahan dan risiko kematian akibat gagal jantung sehingga para peneliti menyarankan para pria untuk mengandalkan para wanita untuk menjaga kesehatan mereka dan mengingatkan mereka untuk meminum obat serta vitamin.

Dr. Katarina Leyba selaku Dokter residen di Universitas Colorado sekaligus penulis utama dalam studi tersebut mengatakan, “Sebagai dokter, kita perlu memikirkan pasien kita tidak hanya dalam hal faktor risiko medis mereka, tetapi juga konteks kehidupan mereka.”

“Kita perlu mengambil pendekatan pribadi dan holistik untuk mendukung pasien, terutama dengan proses penyakit kronis seperti gagal jantung,” lanjut Dr. Katarina Leyba.

Maka dari itu, Kawula Muda, bagi lo yang pria jangan lama-lama jomblo atau membujang diri seumur hidup agar tidak terkena penyakit seperti gagal jantung hingga demensia. Carilah pasangan yang bisa membantu lo untuk menjaga kesehatan.

Berita Lainnya