Sudah Vaksin Booster Tetap Bisa Kena Covid-19, Ini Penjelasan Ahli

Hai Kawula Muda, sudah booster belum?

Ilustrasi dokter memegang tangan pasien. (FREEPIK)
Wed, 06 Jul 2022


Sudah vaksin booster tetapi tetap kena Covid-19? Jangan khawatir, itu fenomena yang wajar terjadi.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menjelaskan, jika vaksin tidak 100 persen efektif mencegah infeksi. Ini membuat masih ada kemungkinan orang yang telah divaksinasi akan terkena Covid-19.

"Vaksin Covid-19 efektif mencegah infeksi, penyakit serius dan kematian. Kebanyakan orang terkena Covid-19 tidak divaksinasi. Namun karena vaksin tidak 100 persen efektif mencegah infeksi, beberapa orang yang telah divaksinasi lengkap tetap akan terkena Covid-19," tulis CDC dalam situs resminya pada Jumat (1/7/2022).

Hal senada disampaikan oleh Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit (RS) UNS Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto.

Ia menyampaikan semua orang yang telah vaksinasi memang mungkin dapat terinfeksi Covid-19 kembali. Proporsinya diestimasikan sebesar 3 persen secara nasional atau 10 persen untuk Jakarta berdasarkan simulasi hitungan sederhana yang telah dilakukan.

Vaksin booster (dosis ketiga). (FREEPIK)

 

“Maka, menjawab pertanyaan bagi yang telah melakukan vaksinasi booster namun terinfeksi Covid-19 kembali karena ketika divaksin disuntikkan melalui otot lengan, kemudian akan membentuk antibodi di paru-paru. Tetapi, memang dalam membentuk antibodi di saluran napas relatif rendah. Dengan demikian, masih ada risiko untuk terinfeksi Covid-19. Maka, yang harus dilakukan ialah mengontrol kesehatan sebagai upaya membatasi virus yang akan masuk ke tubuh,” jelas Tonang.

Tonang menambahkan, kalau pun nantinya terkena Covid-19 kembali akan mengalami gejala ringan karena sudah kuatnya antibodi yang terbentuk di paru-paru.

“Sekali lagi perlu ditegaskan vaksin untuk mencegah gejala bukan mencegah adanya infeksi,” tegas Tonang.

Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk tetap mendapatkan vaksinasi termasuk booster. Sebab vaksinasi dapat mencegah orang yang terkena infeksi Covid-19 bergejala berat dan risiko kematian.

"Kita berharap agar vaksinasi bisa berkontribusi besar untuk mencegah pasien bergejala berat hingga berisiko kematian akibat infeksi Covid-19," ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari laman Sehat Negeriku.

Dari laporan 21 Januari sampai 22 Februari 2022, 17.871 pasien yang dirawat di rumah sakit ada 2.489 pasien meninggal dunia. Sebagian besarnya belum divaksinasi lengkap. Kematian juga meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

Sementara itu, vaksinasi dan booster dapat memberi perlindungan hingga 91 persen dari kematian ataupun risiko buruk lain karena Covid-19.

Berita Lainnya