Terawan Apresiasi Vaksin Nusantara Masuk Jurnal Internasional

Keren banget ya!

Ilustrasi melakukan vaksinasi. (iStockphoto/Steven Cornfield)
Fri, 27 May 2022

Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, akui bersyukur karena vaksin Nusantara berhasil masuk ke jurnal internasional.

“Saya bersyukur sekali, bahwa jurnal internasional terkait vaksin Nusantara telah bisa diterbitkan. Semua pihak dapat mengakses dan mempelajari demi kemajuan ilmu kesehatan dunia,” tulis Terawan dalam keterangan tertulisnya dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (27/05/2022). 

Ilustrasi vaksin untuk Covid-19 (FREEPIK)

 

Vaksin Nusantara tersebut dipublikasi lewat tulisan bertajuk Dendritic cell vaccine as a potential strategy to end the Covid-19 pandemic. Why should it be Ex Vivo?. Tulisan tersebut telah dirilis sejak 26 Mei 2022 lalu. 

Adapun jurnal tersebut diterbitkan oleh Taylor and Francis Online grup, versi digital dari Taylor & Francis Group. Perusahaan tersebut adalah perusahaan multinasional yang menerbitkan buku dan jurnal akademik sintak atas. 

Vaksin Nusantara

Terawan turut menjelaskan bahwa vaksin tersebut dikembangkan dengan pendekatan sel dendritik. Sel dendritik adalah sel kekebalan yang dapat beradaptasi dengan banyaknya virus yang memasuki tubuh. 

Caranya, setiap orang akan diambil sampel darahnya untuk dipaparkan dengan kit vaksin yang telah dibentuk secara dendritik. Setelah itu, sampel tersebut akan diinkubasi selama 3 hingga 7 hari. 

Nantinya, hasil tersebut akan diinjeksikan ke dalam tubuh. Diharapkan, sel dendritik yang telah mengenal virus Covid-19 dapat membentuk sistem pertahanan memori untuk melawan apabila seseorang terpapar virus tersebut kembali. 

“Semoga dengan terbitnya jurnal ini, dapat membantu kemajuan dan perkembangan ilmu kesehatan dunia, serta menuntaskan pertarungan kita melawan Covid-19,” tambahnya. 

Sebelumnya, vaksin Nusantara sempat menuai polemik terkait sampel darah relawan yang diambil. Namun, kesalahpahaman tersebut selesai setelah adanya nota kesepahaman antara Kementerian Kesehatan, TNI AD, dan BPOM pada 19 April lalu. 

Berita Lainnya