Terbaru! Ditemukan Varian Baru Covid-19 di Prancis Bernama IHU atau B.1.640.2

Hai Kawula Muda, ditemukan lagi mutasi terbaru virus corona!

Ilustrasi orang sedang diisolasi. (FREEPIK)
Thu, 06 Jan 2022

Di saat dunia masih harus menghadapi ganasnya penyebaran kasus varian baru Covid-19 Omicron, ilmuwan Prancis mengumumkan munculnya varian mutan Covid-19 terbaru.

Strain baru ini dijuluki varian IHU (Institut hospital-universitaire Prancis atau University Hospital Institutes) atau nama ilmiahnya B.1.640.2 yang kabarnya mulai ada setidaknya tiga bulan yang lalu di Prancis dan kini mulai menjadi perhatian para ahli secara global.

Setidaknya 12 kasus varian IHU Covid-19 dikonfirmasi di dekat daerah Marseilles. Pasien yang terpapar IHU banyak yang dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut.

Varian IHU diyakini berasal dari pelancong Afrika yang tiba ke Prancis. Negara di Afrika, Kamerun, memiliki 46 mutasi Covid-19 yang dikhawatirkan para ahli bisa lebih resisten terhadap vaksin corona.

Varian ini ditemukan oleh para peniliti dari Institut Rumah Sakit Universitas Infeksi Mediterranee (IHU). Nama varian IHU diambil dari lokasi ditemukan. WHO belum melakukan penyelidikan terhadap varian IHU.

Juga tidak ada bukti nyata bahwa varian IHU telah menyebar melewati perbatasan Prancis. Ada klaim bahwa IHU kemungkinan telah memasuki Inggris.

Ilustrasi orang-orang pakai masker di tempat umum. (FREEPIK)


 


Berasal pelancong dari Afrika

Meski varian IHU patut diwaspadai, ada catatan yang cukup melegakan. Jenis baru ini tampaknya tidak menyebar dengan cepat seperti halnya varian Omicron.

Profesor IHU Philippe Colson sekaligus kepala departemen yang menemukan varian tersebut, memposting rincian strain dalam makalah yang diposting bulan lalu namun belum dipublikasikan di jurnal medis.

“Kami memang memiliki beberapa kasus varian baru ini di wilayah geografis Marseilles. Kami menamakannya varian IHU. Dua genom yang baru saja dikirimkan,” ujar Profesor.

Varian IHU disebut berasal dari seorang pria yang kembali dari Kamerun pada November lalu. Tiga kemudian ia dites positif corona di Prancis. Pria tersebut sudah divaksinasi lengkap.

Gejala yang dirasakan pria tersebut adalah gangguan pernapasan ringan pada sehari sebelum dites. Sejumlah pasien positif Covid-19 lainnya yang tinggal di daerah yang sama, termasuk beberapa anak-anak, juga mengungkapkan kombinasi mutasi yang sama.

Makalah itu menyebutkan terlalu dini menarik kesimpulan tentang varian IHU berdasarkan 12 kasus yang ditemukan.

Ahli epidemiologi dan ekonom Kesehatan AS Eric Feigl-Ding mengatakan bahwa varian baru terus terdeteksi, namun belum tentu lebih berbahaya.

“Apa yang membuat varian lebih terkenal dan berbahaya adalah kemampuannya untuk berkembang biak karena jumlah mutasi yang terkait dengan virus asli,” tulis Eric di Twitter.

Berita Lainnya