Berapa Tupperware lo yang pernah hilang di sekolah?
Perusahaan peralatan makan asal Amerika Serikat, Tupperware, terancam bangkrut. Diketahui, Tupperware sedang mengalami kondisi keuangan yang mengkhawatirkan dan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.
Kabar mengejutkan ini disampaikan oleh CEO Tupperware, Miguel Fernandez melalui siaran pers.
“Perusahaan berusaha melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini. Dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan menangani posisi keuangan kami,” ujar Miguel seperti yang dikutip melalui Daily Mail UK.
Tidak hanya itu, saham perusahaan Tupperware diketahui turun 90 persen dalam setahun terakhir.
Padahal, tren penjualan Tupperware sempat melonjak ketika pandemi Covid-19, di mana banyak orang menyimpan makanan di rumah selama lockdown. Namun sayangnya, Tupperware tidak dapat mengimbangi tren ketika pandemi mulai mereda.
Miguel bahkan memperingatkan jika perusahaan akan segera gulung tikar karena tidak memiliki cukup uang untuk mempertahankan usahanya.
Ditambah lagi, terdapat banyak tekanan yang didapat oleh Tupperware dari kreditur karena kesalahan laporan keuangan hingga tidak dapat mengajukan laporan tepat waktu.
Terdapat keraguan besar terhadap kemampuan perusahaan mendapatkan biaya baru agar tetap beroperasi. Sebab, perusahaan tidak memiliki kas yang cukup untuk mendukung operasional.
Hingga kini, Tupperware menjadi salah satu merek penyimpanan makanan populer di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, merek Tupperware sudah tidak asing lagi jika membicarakan produk penyimpanan dapur dan rumah.
Tupperware juga populer karena produk peralatan masak dan bekal yang banyak digunakan di Indonesia. Kepopuleran Tupperware di Indonesia sampai muncul bercandaan hingga meme yang mungkin Kawula Muda sangat familiar, seperti, jangan hilangkan Tupperware atau nama lo yang bakal hilang dari Kartu Keluarga.
Tupperware lo pernah hilang, enggak?